BPPT Dorong Tumbuhnya Budaya dan Ekosistem Inovasi

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) terus digaungkan kepada masyarakat untuk menumbuhkan budaya dan ekosistem inovasi yang kuat di era Revolusi Industri 4.0. Untuk mewujudkan hal itu, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menggelar Innovator Award di Jakarta (9/12/2019) dan Innovation Day di Puspiptek Serpong (10/12/2019).

Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan penganugerahan BPPT Innovator Awards 2019 diharapkan menumbuhkan motivasi bagi para insan teknologi untuk terus berkarya dalam melahirkan inovasi dalam berbagai sektor. Anugerah ini juga diharapkan mampu mendorong semangat para Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul dalam memajukan Indonesia yang mandiri dan berdaya saing melalui Iptek untuk menyongsong era Industri 4.0.

Termasuk dalam upaya mempercepat pembangunan ekonomi serta pencapaian Visi Indonesia 2045, sehingga Indonesia mampu keluar dari jebakan middle income trap dan menjadi negara berpendapatan tinggi pada 2036, dengan target Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar ke-7 pada 2045.

“Bangsa Indonesia harus dapat menyiapkan SDM unggul yang kompeten, profesional dan mampu menguasai Iptek guna mengembangkan berbagai inovasi teknologi yang dapat menghasilkan berbagai produk dan teknologi yang memiliki daya saing tinggi di pasar global,” kata Hammam dalam Penganugerahan BPPT Innovator Award 2019 di Jakarta (9/12/2019).

Dikatakan Hammam, ada 3 pilar utama pembangunan yang bisa dijadikan fondasi, yakni SDM unggul, penguasaan Iptek serta sumber daya alam (SDA) yang dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Ketiga pilar itu saling terkait dan diprediksi mampu membangun Indonesia menjadi raksasa ekonomi dunia jika disinergikan secara benar.

“Apabila SDM kita mampu menguasai IPTEK, maka mampu mengelola dan memanfaatkan SDA semaksimal mungkin secara berkelanjutan, bukan mustahil Indonesia akan menjadi raksasa kekuatan ekonomi dunia, karena tidak banyak negara yang memiliki sumberdaya alam sekaya Indonesia,” tegas Hammam.

Dalam memasyarakatkan Iptek dan inovasi, BPPT selama ini terus melakukan berbagai upaya. Mulai dari penguatan kelembagaan dan regulasi, membangun SDM sebagai human capital yang mumpuni, memberdayakan aset sumber daya manusia perekayasa, peneliti serta jabatan fungsional lainnya agar menjadi kekuatan di dalam menjalankan human centric innovation.

Selain itu, BPPT juga terus mendorong terbangunnya program flagship nasional di berbagai bidang teknologi secara cepat. Tujuan akhirnya adalah menjadi rekomendasi bagi seluruh lembaga pemerintahan dan swasta dalam mewujudkan indonesia maju dan mandiri.

Hammam berharap pengembangan SDM Iptek yang menjadi fokus dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) IV 2020-2024 bisa mendorong Indonesia menjadi kekuatan ekonomi tertinggi di dunia.

“Kami harap pengembangan SDM IPTEK Indonesia dapat dijadikan tonggak sejarah untuk menjadikan Indonesia maju menjadi kekuatan ekonomi tertinggi di dunia dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 dengan mayoritas SDM yang unggul, smart, kompeten dan profesional,” papar Hammam.

Karena itu, kata Hammam, perlu disiapkan pendidikan sejak dini untuk menciptakan SDM unggul yang dapat menguasai Iptek dan menjadi fondasi utama penggerak kemajuan bangsa. Kesuksesan ini telah dialami negara-negara maju seperti Jepang, Korea dan Singapura yang tidak memiliki SDA melimpah seperti Indonesia namun mampu menjelma menjadi negara maju. Presiden ke-3 RI sekaligus Pendiri BPPT yang juga dikenal sebagai ‘Bapak Teknologi’ Prof Bacharuddin Jusuf Habibie pun telah mempraktekkan hal ini.

Habibie mengirimkan SDM IPTEK ke seluruh penjuru dunia untuk bisa kembali membawa ilmu yang jauh lebih besar dan membangun Indonesia. “Tentunya ini sejalan dengan apa yang telah dilakukan Prof. BJ Habibie yang telah mengirimkan ribuan Karya Siswa dan para ilmuwan, enjinir/perekayasa, peneliti dan teknisi dari berbagai Kementerian dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian untuk mengikuti program beasiswa S1, S2 atau S3 di universitas dan pelatihan di industri baik di dalam maupun di luar negeri,” tutur Hammam.

Hammam berharap penganugerahan BPPT Innovation Awards 2019 ini menjadi ‘seruan’ kepada seluruh insan teknologi untuk membangun bangsa melalui Iptek dan Inovasi.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author