Gata-Fisika, Metode Pembelajaran Fisika Melalui Permainan Engklek

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Pelajaran Fisika terasa membosankan dan kurang menyenangkan bagi sebagian siswa karena banyak rumus yang harus dihapalkan. Hal itu mendorong tiga Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) merancang model pembelajaran baru bernama Gata-Fisika dengan menggunakan pendekatan permainan tradisional engklek dipadukan teknologi digital.

Ketiga mahasiswa tersebut adalah Badi’atus Sholihah (Fisika, 2015), Rani Wahyu Andani (Fisika, 2015), dan Izzatun Navis (Matematika, 2016). Metode pembelajaran untuk materi Fisika SMA Kelas X ini lolos seleksi pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 5 Bidang Skim Penelitian Sosial Humaniora 2018.

Rani mengungkapkan penelitian tersebut memaparkan tentang pembelajaran Gerak Harmonis Sederhana menggunakan model pembelajaran Game Hayati Fisika (Gata-Fisika). “Penelitian ini berusaha menemukan hasil yang didapatkan siswa ketika menggunakan model pembelajaran ini,” kata Rani pada Technology-Indonesia.com (29/5/2018).

Menurutnya, Gata-Fisika menggunakan pendekatan permainan tradisional engklek yang dikemas secara menarik, dilengkapi dengan fenomena yang disajikan dalam teknologi macromedia flash. Tidak hanya melatih berhitung, Gata-Fisika juga menekankan pemahaman konsep serta penumbuhan kerja ilmiah. Sehingga, tidak hanya ranah kognitif yang meningkat, namun afektif dan psikomotorik siswa pun juga akan meningkat.

“Jadi yang kami siapkan tidak hanya permainannya saja, tapi seperangkat pembelajaran dari awal hingga akhir untuk suatu materi fisika,” terangnya.

Tiga Mahasiswi Universitas Negeri Malang Perancang Gata-Fisika

Metode Gata-Fisika telah diujicoba di SMAN 9 Malang. Rani mengatakan respon guru terhadap metode pembelajaran ini baik. Siswa juga senang karena lebih banyak diskusi selama pembelajaran. Suasana pembelajaran menjadi lebih aktif dan guru bisa tahu sejauh mana siswa memahami materi.

“Gata-Fisika bisa membantu guru agar dapat memberikan feedback langsung kepada siswa, sehingga materi bisa tersampaikan secara langsung dan utuh. Selain itu Gata-Fisika menekankan pentingnya kerjasama sebuah tim yang berguna untuk melatih budaya gotong royong antar siswa,” ungkap Rani

Ide awal penelitian ini, tuturnya, berangkat dari pengalaman pribadi tentang pembelajaran fisika yang kurang menyenangkan. Selain itu, berdasarkan pengamatan tim saat tugas observasi ke sekolah siswa acapkali merasa tegang dan bosan saat pembelajaran terlebih karena pada pembelajaran fisika banyak rumus yang harus dihapalkan.

“Dari dulu pembelajaran fisika kan selalu monoton dan membuat kita selaku siswa tegang saat pembelajaran maupun ujian berlangsung” tutur Rani.

Rani mengaku proses persiapan penelitian ini waktunya lumayan singkat mulai dari pembuatan makalah penelitian sampai proses penelitian berlangsung. Proses tersulit dalam penelitian ini adalah saat menyusun perangkat pembelajaran yang begitu banyak. Namun berkat semangat tim dalam menyelesaikan penelitian ini, kesulitan demi kesulitanpun bisa teratasi.

Dengan bantuan pendanaan PKM 5 sebesar Rp 7,2 Juta ini, Rani berharap Gata-Fisika bisa dikembangkan lebih lanjut dan diimplementasikan pada sekolah-sekolah di Indonesia.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author