Pelajari Teknik Koleksi Herbarium, Peneliti Taksonomi Muda Asia Kunjungi Kebun Raya Cibodas

TechnologyIndonesia.id – Sebanyak 16 peneliti taksonomi muda yang berasal dari Asia mengunjungi Kebun Raya Cibodas (KRC) pada Rabu (24/4/2024). Di KRC mereka mempelajari tumbuhan dan teknik koleksi herbarium.

Kunjungan ke Kebun Raya Cibodas ini merupakan bagian dari Program Pelatihan Taksonomi Tumbuhan untuk Konservasi (Plant Taxonomy Skills for Conservation Herbarium Bogoriense) pada 17-26 April 2024 di Herbarium Bogoriense, Gedung Kehati Kawasan Sains Teknologi (KST) Soekarno, Cibinong.

“Pelatihan dilaksanakan di Indonesia karena Kew juga memiliki kerja sama dengan Herbarium Bogoriens (BO) BRIN,. Apalagi lokasi Kebun Raya Cibodas sendiri berdekatan dengan Taman Nasional,” ujar Instruktur Pelatihan Royal Botanic Gardens (RBG) Kew, Ruth Clark.

Kegiatan ini diikuti para peneliti taksonomi muda dari Filipina, Malaysia, Papua Nugini, Myanmar, Bhutan dan Indonesia. Pelatihan selama 10 hari tersebut diselenggarakan bekerja sama dengan Herbarium Bogoriense dan Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi (PRBEE) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). 

“Kami dari PRBE membantu pelaksanaan kegiatan ini yang merupakan rangkaian dari training yang dilaksanakan selama total lima minggu,” jelas Ketua rombongan kegiatan Plant Taxonomy Skills for Conservation Herbarium Bogoriense dari PRBE BRIN, Deby Arifiani.

Program ini dilaksanakan selama tiga minggu secara online/daring dan dua minggu secara offline/luring di Herbarium Bogoriense, Gedung Kehati, Cibinong.

“Sudah seminggu lebih ini telah dilakukan proyek penelitian taksonomi, di mana kita benar-benar mengerjakan pekerjaan seperti revisi taksonomi termasuk di dalamnya karakterisasi dari spesimen herbarium, membuat kunci identifikasi dan penulisan hasil penelitian taksonomi,” imbuhnya.

Deby menambahkan, kegiatan lapangan di KRC merupakan praktik dari pelajaran teori yang telah diberikan saat daring, terutama tentang bagaimana mengenal tumbuhan di lapangan dan teknik mengoleksinya untuk membuat herbarium.

Dalam kegiatan training luring, praktik penelitian taksonomi dilakukan terhadap empat kelompok tumbuhan, yaitu marga Pterisanthes, Codonoboea, Dillenia dan Ipoemea. Di Cibodas para peserta menemukan Dilennia, dan Ipoemea bahkan ada juga yang mempelajari tentang Gesneriaceae.

Salah satu peserta dari Papua Nugini, Billy Bau menyampaikan bahwa motivasinya mengikuti kegiatan pelatihan adalah ingin mengetahui lebih banyak tentang flora yang ada di Asia Tenggara juga di Papuasia dan menambah pengetahuan dia tentang flora itu. 

“Saya berharap bisa lebih fokus mengerjakan salah satu grup pohon atau tumbuhan di wilayah Flora Malesiana terutama di Papuasia untuk menjadi diseminasi hasil penelitian yang ke depannya dapat digunakan,” pungkasnya. (Sumber brin.go.id)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author