Edinburgh Napier University Skotlandia dan Binus University Kunjungi BRIN untuk Perluas Wawasan Teknologi Nuklir

TechnologyIndonesia.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menerima kunjungan Edinburgh Napier University, Skotlandia, dan Binus University di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) B.J. Habibie, Serpong, pada Rabu (15/01/2024). Kunjungan ini bertujuan memperluas pengetahuan mahasiswa Edinburgh Napier University tentang teknologi nuklir.

Dosen Edinburgh Napier University, Sibylle Ratz menjelaskan bahwa kunjungan ke fasilitas nuklir ini merupakan bagian dari program pertukaran pelajar Scottish Exchange Programme Test and Learn Project 2024-2025 yang diselenggarakan Binus University.

Ia mengungkapkan minatnya terhadap pengembangan nuklir yang sejalan dengan strategi jangka panjang untuk produksi energi dan transisi menuju lingkungan yang lebih bersih.

“Saya senang dapat berdialog dengan berbagai pihak, memahami implementasi program ini di Indonesia, serta melihat langsung fasilitas reaktornya,” tambahnya.

Sibylle berharap dapat mengatasi perubahan iklim dengan berinvestasi pada energi yang lebih bersih dan kita dapat melakukan transisi secepat mungkin.

Periset dari Pusat Riset Teknologi Reaktor Nuklir (PRTRN) BRIN, Donny Nurmayady menjelaskan, bahwa teknologi nuklir telah berkembang di Indonesia sejak tahun 1950. BRIN ingin menunjukkan kemampuan Indonesia dalam penelitian dan pengembangan teknologi nuklir kepada mahasiswa Edinburgh Napier University.

Donny menyebutkan, PRTRN melakukan riset dan pengembangan pada reaktor riset serta reaktor daya. Saat ini, BRIN sedang mengembangkan desain reaktor daya mandiri yang disebut PeLUIt, yaitu pembangkit listrik untuk uap dan industri.

“Kami juga mengembangkan utilisasi reaktor riset. Indonesia sudah memiliki reaktor riset RSG-GAS, yang akan dikunjungi oleh para mahasiswa,’’ ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Riset Teknologi Reaktor Nuklir (PRTRN) BRIN, Topan Setiadipura, menyampaikan bahwa kunjungan ini dapat menjadi langkah awal untuk menjalin kerja sama riset. Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN), khususnya PRTRN, tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga memperhatikan isu-isu sosial yang relevan.

“Riset terkait reaktor nuklir juga membutuhkan inovasi di bidang sosial. Ke depan, riset sosial, ekonomi, dan bidang terkait lainnya dapat digarap bersama Edinburgh Napier University maupun Binus University. Kami tahu Binus memiliki kekuatan riset di bidang komputasi, yang juga berpotensi untuk kerja sama,” jelas Topan.

Ia berharap, para mahasiswa dari Edinburgh Napier University dan Binus University yang hadir dapat membawa pesan bahwa Indonesia mampu berinovasi di bidang nuklir dan memanfaatkan energi nuklir. “Ini menjadi target awal sebelum mencapai kolaborasi yang lebih besar di masa depan.” ucap Topan.

Khaleel Johnson, salah satu mahasiswa, mengungkapkan bahwa kunjungannya ke fasilitas nuklir merupakan pengalaman luar biasa yang memberinya wawasan tentang rencana besar Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission (NZE).

“Kami mendapat kesempatan untuk berkeliling fasilitas, melihat para peneliti bekerja, dan bertemu dengan berbagai staf di lokasi,” ujar Khaleel.

“Ini adalah pengalaman luar biasa untuk mempelajari berbagai program, mulai dari bagaimana radiasi digunakan untuk mengubah warna batu hingga bahan kimia yang dapat menyembuhkan kanker dan mendukung perawatan kanker.” pungkas Khaleel. (Sumber brin.go.id)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author