Jakarta, Technology-Indonesia.com – Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) turut berupaya menjamin kelancaran Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (KTT G20) pada 15-16 November 2022 di Bali. Bapeten dengan dipimpin Direktur Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir (DKKN) Zulkarnain mengirimkan 30 personilnya dalam pengamanan G20 khususnya dari tindak kejahatan yang melibatkan radioaktif dan nuklir.
Hal ini sesuai dengan tugas dan fungsi Bapeten dalam menjamin pemanfaatan tenaga nuklir untuk tujuan damai. KTT G20 merupakan puncak acara rangkaian Presidensi G20 Indonesia. Terdapat 20 negara yang menjadi anggota G20, yaitu sebanyak 17 kepala negara dan 3 pejabat yang mewakili kepala negaranya.
Kepala Biro Hukum, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Bapeten, Indra Gunawan menyampaikan dalam pelaksanaan pengamanan ini Bapeten berkolaborasi dengan beberapa instansi, di antaranya TNI, Polri dan Paspampres.
“Bersama dengan instansi terkait Bapeten membentuk Mobile Expert Support Team (MEST) yang dilengkapi sejumlah alat utama sistem pengawasan (alutsiwas) dan dua kendaraan pemantauan lingkungan,” tutur Indra melalui keterangan tertulis pada 18 November 2022.
Kegiatan pengamanan, terangnya, dilakukan mulai 11 – 18 November 2022 dengan melakukan pemetaan baseline radioaktifitas lingkungan, pemetaan tingkat radiasi latar di beberapa lokasi pelaksanaan rangkaian acara KTT G20 dan beberapa lokasi lainnya yang dianggap vital. Serta, pemantauan terhadap perubahan tingkat radiasi di lokasi-lokasi tersebut selama penyelenggaraan KTT.
Pemetaan juga dimaksudkan agar didapatkan data mengenai nilai radioaktivitas lingkungan pada kondisi normal. “Apabila diketahui terjadi kenaikan nilai radioaktivitas yang melebihi batas yang ditetapkan, dapat segera diambil langkah respon yang tepat sehingga penyelenggaraan KTT G20 aman dan steril dari paparan radiasi berlebih,” imbuhnya.
Menurut Indra, selama berlangsungnya acara dapat disimpulkan bahwa kondisi lingkungan venue dan perimeter sekitar venue dalam kondisi aman dengan tingkat radiasi berada pada batas normal.
KTT G20 ini merupakan salah satu major public event (MPE) bertaraf internasional dan bernilai politik tinggi, sehingga ancaman akan keamanan terhadap kegiatan ini juga sangat tinggi. Termasuk salah satunya penggunaan radioaktif/nuklir untuk melakukan teror dalam kegiatan ini.
“Keikutsertaan Bapeten dalam pengamanan kegiatan G20 di Bali untuk menunjukan bahwa Pemerintah Republik Indonesia mempunyai komitmen yang tinggi,” pungkasnya.