Dukung Kebersihan DAS Citarum, BRIN Kembangkan Teknologi Alternatif Pengelolaan Limbah Ternak

TechnologyIndonesia.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Peternakan memperkenalkan teknologi alternatif untuk pengelolaan limbah ternak sebagai upaya mendukung pengendalian pencemaran di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.

Peneliti Ahli Madya dari BRIN, Mariyono menyampaikan bahwa teknologi ini menjadi solusi penting untuk mengurangi pencemaran air tanah dan sungai.

Program ini bertujuan untuk mengurangi dampak limbah peternakan yang telah menjadi salah satu kontributor pencemaran di DAS Citarum.

“Kami mengembangkan teknologi inovatif seperti kandang kelompok model Litbangtan yang meminimalisir penggunaan air untuk pengelolaan ternak dan mengoptimalkan pengolahan limbah menjadi kompos yang lebih efisien,” jelas Mariyono dalam Webinar ‘Pengelolaan Limbah Ternak di DAS Citarum untuk Mendukung Program Citarum Harum,´ yang diadakan pada Rabu (11/9/2024).

Salah satu masalah utama adalah besarnya jumlah kotoran sapi yang berkontribusi pada pencemaran sungai, di mana satu ekor sapi perah dewasa membutuhkan sekitar 200 liter air per hari.

Teknologi kandang kelompok yang diperkenalkan oleh BRIN ini mengurangi konsumsi air dan memungkinkan pemisahan limbah padat dan cair secara optimal, sehingga mengurangi beban pencemaran air.

Langkah lain yang diusulkan BRIN adalah pengelolaan limbah ternak menjadi pupuk organik. Menurut Mariyono, pupuk kandang dari sapi dapat dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi bagi tanaman, dan penggunaan kompos ini membantu mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.

“Dengan dua hingga empat ekor sapi, peternak sudah dapat memupuk satu hektar lahan,” ungkapnya.

Dia menjelaskan pengolahan kompos dapat dilakukan secara mandiri dan atau dikelola oleh kelompok atau koperasi. Bagi peternak yang tidak dapat mengolah atau memanfaatkan komposnya, wajib menyetorkannya kepada kelompok atau koperasi.

“Peternak bisa memilih cara memproses kompos yang paling mudah dan murah. Proses pengolahan dilakukan dalam kondisi cukup oksigen dan tidak boleh tertutup rapat,” lanjutnya.

BRIN juga menekankan pentingnya pendampingan dan dukungan bagi peternak dalam mengelola limbah ternak. Selain itu, BRIN mendorong peningkatan kesadaran peternak terhadap dampak limbah terhadap lingkungan dan perlunya regulasi untuk mendukung penggunaan pupuk organik.

Melalui program ini, BRIN berharap dapat memberikan solusi jangka panjang untuk mengatasi pencemaran di DAS Citarum, sekaligus mendorong pemanfaatan teknologi yang lebih ramah lingkungan bagi peternakan di wilayah tersebut. (Sumber brin.go.id).

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author