Varietas Unggul Padi Balitbangtan Mampu Lampaui Produktivitas Hasil Eksisting

Technology-Indonesia.com – Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur telah melakukan demfarm varietas unggul baru (VUB) padi khusus dan spesifik lokasi di Kabupaten Probolinggo. Kegiatan demfarm ini merupakan show window penerapan teknologi khususnya komoditas padi sawah.

Ada 5 varietas padi sawah yang ditanam dilokasi demfarm yaitu Inpari-45, Inpari-32, Inpari-42, Padi Merah Pulen (Pamelen), dan Inpari Nutrizinc.Teknologi lengkap yang diterapkan di lokasi demfarm seluas 10 hektare (ha) menggunakan sistem tanam jajar legowo super 2:1 dengan penerapan mekanisasi alsintan baik saat tanam maupun panen.

Panen di demfarm menunjukkan hasil yang memuaskan. Produktivitas VUB yang ditanam mampu melebihi produktivitas padi eksisting Ciherang dan Memberamo di lokasi tersebut yang hanya sebesar 4- 4,2 ton/ha. Dari hasil ubinan dilaporkan bahwa produktivitas varietas Pamelen di lokasi demfarm sebesar 5,96 ton/ha, Nutrizinc sebesar 4,55 ton/ha, Inpari 45 sebesar 7,58 ton/ha, Inpari 42 sebesar 7,75 ton/ha, Inpari 32 sebesar 5,65 ton/ha dengan rata-rata kadar air 25%.

Di akhir pengujung kegiatan demfarm ini, BPTP Jatim menggelar panen di lokasi demfarm milik anggota kelompok tani “Sidomakmur IV” di Desa Sidopekso, Kecamatan Kraksaan. Panen dihadiri Anggota Komisi IV DPR RI, Hasan Aminuddin; Kepala BPP2TP Bogor, Fery Fahruddin Munir; dan Kepala BPTP Jatim, Catur Hermanto.

Demfarm ini terlaksana dalam kerangka kemitraan kerja antara Komisi IV DPR RI dan Kementerian Pertanian melalui Balitbangtan dalam jejaring aspirasi di masing-masing wilayah Dapil. “Ada amanah APBN dalam upaya peningkatan kualitas pertanian rakyat, maka melalui demfarm ini saya berharap agar petani tidak terus bertani secara monoton tapi dapat menggunakan benih baru untuk meningkatkan kualitas dan produksinya,” ujar Hasan.

Ketua Kelompok tani “Sidomakmur IV” Taufik menyampaikan bahwa kegiatan demfarm mampu meningkatkan hasil sebesar 3 ton/ha dengan harga saat ini sebesar Rp. 4.000/kg gabah kering panen (GKP). “Demfarm ini menunjukkan pada masyarakat petani sekitar bahwa tidak hanya Ciherang dan Memberamo yang bisa ditanam dan menghasilkan, varietas padi baru ini juga terbukti bisa ditanam,” tutur Taufik.

Tidak hanya memberikan pendampingan teknis selama pelaksanaan demfarm, BPTP Jatim juga memberikan pendampingan dalam upaya penumbuhan kelembagaan penangkar padi di lokasi tersebut. Dari 10 hektare lahan demfarm terdapat 2,5 hektare lahan yang khusus dijadikan lokasi pembelajaran penangkaran. Benih yang dihasilkan dari lokasi tersebut pun sudah didaftarkan guna proses sertifikasi benih.

Kepala BBP2TP menyampaikan bahwa Komisi IV DPR RI terus memberikan dukungan sumber daya anggaran khususnya pada Badan Litbang Pertanian terutama dalam penyediaan benih unggul padi. (Sumber BPTP Jatim)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author