Bogor, Technology-Indonesia.com – Peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Wartono berhasil mengungkap Phytophthora capsisi sebagai satu-satunya spesies penyebab penyakit Phytophthora pada cabai dengan tingkat serangan yang tinggi.
“Di lapangan faktanya tingkat serangan dan gejala beragam, tetapi setelah diteliti pada beragam varietas cabai, penyebabnya hanya satu spesies,” kata Wartono pada sidang promosi doktor di Program Studi Fitopatologi, IPB University, Kamis (27/2/2020).
Phytophthora, terangnya, dikenal sebagai penyebab utama penyakit yang membuat produksi cabai di dunia merosot sehingga merugikan petani. “Diperlukan informasi tentang identitas patogen sebagai dasar menentukan strategi pengendalian yang tepat karena Phytophthora merupakan patogen legendaris yang tidak mudah dalam pengendaliannya,” kata Wartono. Berikutnya dapat diamati karakter morfologi dan molekuler, keragaman genetik, dan virulensinya.
Menurut Wartono, kegiatan seleksi plasma nutfah cabai juga tidak kalah penting dalam penelitian ini. Ia juga menemukan keragaman genetik 41 genotipe cabai yang berpotensi tahan terhadap Phytophthora capsici. “Plasma nuftah itu dapat disilangkan dengan cabai berproduksi tinggi sehingga diperoleh cabai unggul,” ungkap Wartono yang sehari-hari bertugas di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian (BB Biogen), Badan Litbang Pertanian.
Risetnya berupa pengembangan metode isolasi, karakterisasi morfologi dan molekuler, analisis keragaman genetik serta uji virulensi dapat digunakan untuk monitoring perkembangan Phytophthora di berbagai lokasi tanaman cabai di Indonesia. “Informasi ketahanan dan keragaman genetik cabai dapat dimanfaatkan sebagai dasar mengembangkan varietas unggul baru yang tahan terhadap Phytophthora,” kata Wartono.
Kepala BB Biogen Balitbangtan, Mastur mengatakan hasil riset Wartono dapat membantu mengatasi persoalan Phytophthora cabai dari aspek perbaikan genetik.
Sementara Ketua komisi pembimbing Suryo Wiyono menyampaikan riset ini mempunyai Novelty tinggi dan baru diteliti di Indonesia. “Telah ditemukan identitas Phytophthora dan keragamannya di Pulau Jawa,” katanya. Demikian pula interaksi ketahanan varietas dengan berbagai isolat patogen, serta mekanisme dasar yang berperan untuk ketahanan cabai terhadap Phytophthora.
Wartono juga menemukan komposisi media selektif untuk isolasi dan perbanyakan P. capsici sehingga dapat diperoleh jumlah sporangia berlimpah. “Selama ini hal itu merupakan hal yang sulit dilakukan oleh peneliti lain,” kata Suryo.
Phytophthora, menurut Suryo, merupakan penyakit penting cabai di masa lalu, sekarang, dan akan datang yang perlu segera diatasi. (Widi Amaria)