Jakarta, Technology-Indonesia.com – Pengeringan secara konvensional saat panen bawang merah di musim penghujan menyebabkan pengeringan tidak sempurna. Kondisi ini menurunkan mutu bawang merah seperti susut bobot, kekerasan menurun, keriput, umbi bertunas dan keluar akar, serta lebih cepat busuk. Kejadian ini bisa menyebabkan kehilangan hasil 25-30%.
Peneliti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur, Aniswatul Khamidah mengatakan petani mengalami kesulitan saat pengeringan bawang merah di musim hujan karena sangat tergantung pada cuaca. Suhu tidak bisa diatur/dikendalikan sehingga pengeringan lebih lama.
Untuk itu, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian (BB Pascapanen) memberikan solusi dengan mengembangkan metode CAS (Control Atmosphere Storage) dengan cara mengendalikan suhu, kelembaban, serta kadar CO2 dan O2. Penyimpanan dalam gudang dengan mengurangi mengurangi kadar O2 dan meningkatkan CO2. Diharapkan kondisi bawang merah segar, aman dari serangga dan kebusukan. Dengan metode ini, susut bobot hanya 8%.
Teknologi lain yang dikembangkan Balitbangtan adalah Instore Drying yang merupakan gudang pengeringan sekaligus penyimpanan yang sesuai untuk daerah sentra produksi dengan musim hujan tinggi. Kondisi ruangan dapat diatur sesuai kondisi optimum bawang merah.
“Proses pelayuan dan pengeringan selama 3 hari, lebih cepat daripada tradisional 9 hari dengan suhu 26-30°C, kelembaban 70-80%,” ujar Aniswatul dalam Bimtek Online Series yang digelar oleh BPTP Jatim pada Rabu (14/10/2020).
Spesifikasi Instore Drying yaitu atap dan dinding dari fiber transparan yang dilengkapi roof ventilator untuk sirkulasi udara sehingga tidak lembab. Bila cuaca cerah itu terjadi efek rumah kaca yaitu gelombang panjang dari sinar matahari akan diubah menjadi gelombang pendek setelah melewati fiber sehingga akan meningkatkan suhu Instore Drying.
Dalam Instore Drying terdapat rak gantung dengan tungku pemanas dari sekam, kayu, serta 2 buah blower penghisap berkecepatan 1400 rpm jika curah hujan tinggi. Ukuran Instore Drying 6 x 6 x 3 meter dengan kapasitas 10 ton.
Instore Drying dapat mempertahankan warna dan tekstur bawang merah dan menekan tingkat kerusakannya sekitar 11 persen dibandingkan dengan pengeringan di bawah matahari sekitar 25-30 persen. Pengeringannya lebih cepat selama 3 hari dibandingkan dengan yang tradisional sekitar 7-9 hari.
Kelebihan Instore Drying untuk menstabilkan harga bawang merah. Saat panen raya petani dapat menyimpan hasil panennya dalam Instore Drying, sehingga saat harga tinggi petani dapat menjual. “Ini diharapkan bisa menstabilkan pasokan bawang merah,” tuturnya.
Teknologi pascapanen Instore Drying lebih efisien menjaga nilai bawang merah. Tingkat efisiensinya mencapai dua kali lipat dibanding metode konvesional. Inovasi Balitbangtan tersebut menjadi harapan baru untuk menjaga produktivitas bawang merah nasional sekaligus mengatasi gejolak harga bawang merah di pasaran.