Produksi Benih Pepaya Merah Delima, Balitbu Tropika Kerjasama dengan Swasta dan Petani Penangkar

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Jatuh bangun dalam budidaya pepaya sudah menjadi hal yang wajar dialami petani atau pebisnis tanaman buah ini. Fluktuasi harga yang tidak menentu, tantangan serangan hama penyakit yang tinggi dan kebutuhan input saprodi tidak menyurutkan beberapa petani dan pebisnis hortikultura untuk tetap konsisten bertanam pepaya. Hal ini menunjukkan nilai komersial dan prospek keuntungan bertanam pepaya sangat tinggi.

Peneliti Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika (Balitbu Tropika) Tri Budiyanti mengatakan keberhasilan agribisnis pepaya sangat ditentukan oleh benih unggul yang ditanam, teknik budidaya yang dilakukan dan kondisi lingkungan wilayah pengembangan. Tanaman pepaya dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah sampai dataran tinggi hingga 700 meter di atas permukaan laut. Tanaman pepaya dapat tumbuh dan berproduksi tinggi pada tanah yang kaya bahan organik, drainase dan aerasinya baik, serta mempunyai pH 6,5 – 7, curah hujan antara 1.500-2.000 mm per tahun, suhu berkisar antara 22-300C.

“Saat ini sentra produksi pepaya di Indonesia berada di Jawa timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung dan Sumatera Barat. Namun di beberapa daerah lain juga telah mengembangkan pepaya skala luas antara lain di Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Riau,” kata Tri.

Salah satu varietas unggul yang mulai dikenal masyarakat dan prospeknya sangat menguntungkan adalah pepaya Merah Delima. Varietas unggul pepaya hasil inovasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) ini sudah berkembang di hampir seluruh wilayah di Indonesia.

Penyediaan benih pepaya Merah Delima, terangnya, sebagian besar dilakukan oleh Balitbu Tropika bekerjasama dengan petani penangkar dan badan usaha agribisnis. Teknologi produksi benih pepaya Merah Delima dapat dilakukan sendiri oleh petani penangkar dengan pengawalan dari Balitbu Tropika dan Badan Pengawasan dan sertifikasi Benih (BPSB) BPSB.

Salah satu pihak swasta yang bekerjasama dengan Balitbu Tropika untuk memproduksi dan memasarkan benih papaya Merah Delima adalah PT. Raja Pilar Agrotama (RPA), produsen benih sayuran dan buah semusim bermerek dagang Raja Seed. Tidak kurang dari 50 varietas sayuran dan buah semusim seperti semangka, melon, dan pepaya telah diproduksi dan dipasarkan ke seluruh Indonesia.

Penandatanganan Naskah Perjanjian Kerjasama antara Balitbu Tropika dengan PT RPA tentang penyediaan benih sumber pepaya Merah Delima dengan kelas Benih Pokok berlabel ungu yang akan digunakan dalam memproduksi benih sebar berlabel biru secara komersial telah dilaksanakan pada awal Juli 2019.

Dalam penandatanganan ini Balitbu Tropika diwakili oleh Kasi Jasa Penelitian, Panca Jarot Santoso, sedangkan PT RPA diwakili oleh Albert Yulius Mandeno selaku direktur yang didampingi oleh manager dan staf perusahaan. Penandatanganan perjanjian kerjasama ini dilaksanakan di kantor pusat PT RPA di Jl Imogiri Bantul km 7, Semail, Bangunharjo, Bantul, Yogjakarta

Disamping kesepakatan untuk sinergi dalam produksi, kedua institusi juga berkomitmen untuk promosi dan berbagi teknologi. Kedepan kerjasama akan diperluas untuk komoditas lain seperti semangka dan melon.

Selain bekerjasama dengan PT RPA, sejak 2017 Balitbu Tropika bekerjasama Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau dan BPSB Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPH BUN) Provinsi Riau telah menginisiasi dan membina penangkar benih pepaya Merah Delima di Pekanbaru. Penangkar benih pepaya yaitu Hendri Tono dan Nasri Joni dibawah naungan UPBS BPTP Riau telah mempunyai pohon induk Pepaya Merah Delima yang berlokasi di Desa Pangkalan Baru Kec. Siak Hulu Kab. Kampar.

Hingga saat ini, Hendri Toni dan Nasri Joni sudah memasarkan sekitar 200.000 benih pepaya Merah Delima mulai dari wilayah sekitar Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Barat, Yogyakarta, Papua dan NTT. Bisnis benih pepaya Merah Delima, menurut Joni, cukup menguntungkan karena dari satu buah pepaya dapat menghasilkan keuntungan mencapai Rp.25.000,-.

“Saat ini harga jual benih pepaya per biji yaitu Rp. 400,- sedangkan benih siap tanam umur 1,5 bulan seharga Rp. 3.500,-. Perlakuan isolasi bunga dan tanaman serta prosesing biji yang sempurna menjadi kunci dari terjaganya kualitas benih pepaya,” ujar Joni.

Kehadiran petani penangkar benih pepaya Merah Delima ini telah menjadi pendorong bertambahnya luas pengembangan pepaya Merah Delima di Provinsi Riau. Sinergi antara Balitbangtan, BPSB dan pendampingan kepada petani penangkar harus terus digiatkan sehingga benih yang dihasilkan petani penangkar tetap terjaga kualitasnya.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author