Petani Milenial Desa Bangga Belajar Teknik Persemaian Soil Block

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Tengah (Sulteng) selaku UK/UPT Badan Litbang Pertanian turut mendukung upaya-upaya pemerintah dalam pemulihan ekonomi masyarakat pasca bencana yang pernah melanda Kabupaten Sigi, Donggala, dan Kota Palu.

Kerjasama telah dilakukan BPTP Sulteng dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun dengan lembaga swasta/NGO (Non Government Organization). Salah satu NGO yang menjalin kerjasama yaitu Adventist Development and Relief Agency (ADRA) Indonesia melalui kegiatan pendampingan inovasi teknologi pada kelompok penerima bantuan (benefit) di beberapa wilayah Kabupaten Sigi.

Pendampingan inovasi teknologi antara lain dilakukan pada kegiatan Sekolah Lapang Pesemaian Cabai dan Tomat pada kelompok tani Milenial Desa Bangga pada Selasa (6/4/2021). Pada kesempatan ini, Tim BPTP memperkenalkan teknik persemaian dengan menggunakan media soil block.

Soil block merupakan media tanam untuk penyemaian yang terbuat dari gabungan beberapa bahan yang dibentuk kotak menggunakan alat cetak dengan teknik pengepresan. Alat cetak soil block terbuat dari stainless steel yang terdapat kotak dengan bagian tengah diberi besi bulat sebagai lubang tanam.

Banyaknya kotak tanah yang terbentuk tergantung keinginan, yang praktis adalah 50 kotak karena lebih ringan dalam proses pencetakan. Bahan pembuat soil block adalah satu bagian kapur pertanian, satu bagian pupuk SP36, enam bagian pupuk kandang yang matang, enam bagian arang sekam, dan enam bagian tanah.

Keuntungan penggunaan soil block sebagai media semai adalah dapat meminimalisir gejala stres pada saat bibit dipindahkan di lahan budidaya, sistem akar tetap dan terlindungi, serta lebih ramah lingkungan karena tidak menghasilkan limbah plastik bekas wadah semaian.

SL Budidaya Jagung

Kegiatan lain yang dilakukan BPTP Sulteng dan ADRA Indonesia adalah Sekolah Lapang (SL) Budidaya Jagung untuk meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola lahan pertanian. Kegiatan dilakukan selama dua hari pada dua desa yang berbeda yang menjadi wilayah kegiatan ADRA Indonesia.

Pada Selasa (6/4/2021) sekolah lapang dilakukan di Desa Jono Oge, Kecamatan Sigi Biromaru yang diikuti 15 orang anggota kelompok penerima manfaat yang sebagian memiliki usaha tani hortikultura termasuk budidaya jagung manis. Pendampingan dilanjutkan pada Rabu (7/4/2021) di Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan yang diikuti 25 peserta, yang sebagian besar adalah pemuda desa yang bergerak dalam bidang pertanian khususnya tanaman hortikultura dan tanaman pangan.

Dalam kegiatan ini BPTP Sulteng melakukan pendampingan teknis sebagai narasumber inovasi teknologi pertanian berupa pemberian materi dan praktek. Hal ini bertujuan agar apa yang dilakukan oleh petani benar-benar dapat dilakukan dengan baik berdasarkan perkembangan teknologi pertanian.

Pada kegiatan ini, narasumber BPTP Sulteng menyampaikan analisa status hara tanah secara cepat melalui penggunaan Perangkat Uji Tanah Kering (PUTK). Hasil dari uji status hara tanah ini kemudian digunakan sebagai rujukan dalam penentuan dosis pupuk spesifik lokasi. (Sumber BPTP Sulteng)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author