Pertanian Bioindustri Tingkatkan Kemampuan Petani Kelola Limbah Padi

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Saat ini, sebagian besar petani padi lahan pasang surut di Kalimantan Tengah (Kalteng) melakukan aktivitas panen dengan Combine Harvester. Keuntungan penggunaan alat panen ini adalah hemat tenaga kerja, waktu, mudah dalam pasca panennya, dapat menekan kehilangan hasil dan serangan hama. Dampak lain dari penggunaan mesin panen ini adalah semakin banyaknya jerami dan sisa brangkasan atau biomassa yang tertinggal di lahan.

Mujiono, petani dari Desa Blanti Blok B, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, mengungkapkan kegiatan pertanian bioindustri diperkenalkan oleh Badan Litbang Pertanian – BPTP Kalteng. Sebelumnya, jerami sering dianggap sebagai sisa tanaman yang mengganggu dalam pengolahan tanah dan penanaman padi. Jerami seringkali dibiarkan membusuk dan harus disingkirkan dari petakan sawah dengan cara yang praktis, yaitu membakar.

Sekitar 75-80% petani membakar jerami di lahan, beberapa hari setelah panen dilakukan. Padahal, pembakaran dapat meningkatkan suhu udara di permukaan tanah mencapai 700 derajat Celcius. Suhu tinggi dapat memusnahkan mikroba yang berguna dalam proses biologis seperti perombak bahan organik, pengikat nitrogen, mikroba yang memiliki fungsi biologis lain, serta beberapa jenis hara.

Guna meningkatkan pemahaman petani tentang pentingnya memanfaatkan limbah dari usaha tani padi, dan diseminasi program pengembangan Pertanian Bioindustri Padi, dilakukanlah Pelatihan Pembuatan Kompos Jerami dan Pemanfaatan Bakatul untuk usaha rumah tangga pada Rabu (8/8/2018). Pelatihan dilaksanakan di kelompok tani dan kelompok wanita tani (KWT) Rukun Sentosa Desa Blanti Blok B, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau. Pelatihan dimotori oleh penyuluh dan Teknisi Litkayasa Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalteng.

Pertanian Bioindustri berprinsip mengelola atau memanfaatkan secara optimal seluruh sumber daya yang ada, termasuk biomassa atau limbah organik pertanian. Pada pelatihan pembuatan Kompos Jerami dijelaskan bagaimana cara membuat kompos jerami secara fermentasi menggunakan bantuan mikroba pengurai seperti EM-4, dengan lama fermentasi tujuh hari atau lebih.

Susilawati, peneliti sekaligus Penanggungjawab kegiatan ini mengatakan hasil dari fermentasi berupa kompos dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas lahan pasang. Kompos jerami padi dapat digunakan sebagai sumber hara K (Kalium), sebab 80% K yang diserap tanaman berada dalam jerami.

Karena itu, jerami berpotensi sebagai pengganti pupuk K anorganik. Jerami juga berperan meningkatkan efesiensi pupuk dan menjamin kemantapan produksi. Pemberian jerami dapat meningkatkan kadar Karbon Organik (C-organik) sebesar 13,2%, Kalium dapat ditukar (K-dd) 28,6%, dan KTK (Kapasitas Tukar Kation) 153%.

Pemanfaatan limbah penggilingan padi yaitu bekatul menjadi produk kue cookies dan brownies bekatul kukus, merupakan teknologi pilihan ibu-ibu KWT di Desa Blanti. Pelatihan yang telah dilakukan menarik minat dan menjadi alternatif usaha ibu-ibu di sana, karena memiliki potensi untuk dijadikan sumber pendapatan keluarga.

Selama ini, bekatul hanya digunakan untuk campuran pakan ternak. Petani belum mengetahui kalau bekatul dapat diolah menjadi makanan. Untuk memberikan nilai tambah bagi limbah yang berlimpah tersebut, maka perlu pelatihan bagi wanita tani.

Harapannya, dari pelatihan pembuatan kompos jerami dapat dimanfaat petani untuk kesuburan lahan sawah. Melalui pelatihan pengolahan kue berbahan bekatul diharapkan wanita tani dapat mengolahnya menjadi salah satu diversifikasi olahan pangan sehingga memberi nilai tambah bekatul bila dijual nantinya.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author