Peragi Dorong Pemberdayaan Petani dan Modernisasi Pertanian

Bogor, Technology-Indonesia.com – Salah satu prioritas utama program kerja Presiden Joko Widodo adalah membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Jika bangsa ini ingin survive ke depan dan menuju modernisasi di era Industri 4.0, prasyaratnya adalah memiliki SDM yang profesional berbasis ilmu pengetahuan dan penguasaan inovasi.

“Karena itu, Perhimpunan Agronomi Indonesia (Peragi) sekarang ini fokus pada pemberdayaan SDM di era modernisasi. Sebab, untuk mengimplementasi modernisasi, kita harus menguasai ilmu pengetahuan dan mampu mentransformasi pengetahuan itu ke masyarakat petani,” kata Ketua Umum Peragi, Andi Muhammad Syakir disela Workshop dan Rapat Kerja Peragi di Bogor (4/12/2019). Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan pelantikan Pengurus Pusat Peragi periode 2019-2022.

Peragi merupakan wadah untuk menyatukan gerak dalam pengembangan profesi dan ilmu agronomi (teknik budi daya tanaman). Agronomi yang dimaksud, menurut Syakir, dalam arti luas bukan hanya dalam arti spesifik terkait potensi genetik tanaman tetapi juga faktor-faktor yang mendukung keunggulan komparatif potensi agronomi.

“Karena itu periode sekarang ini, Peragi tidak hanya spesifik untuk alumni agronomi tetapi dalam arti yang luas termasuk pemerhati, penguasa, dan media massa yang berada dalam suatu wadah untuk menguasai dan mentransformasi ilmu pengetahuan untuk perkembangan pertanian Indonesia,” terangnya.

Kemajuan-kemajuan pertanian di dunia, lanjut Syakir, basic-nya adalah agronomi yang kuat. Lompatan teknologi seperti revolusi hijau yang terjadi di dunia akibat sentuhan agronomi yang kuat. “Sekarang ini pun kita kuat tetapi untuk bersaing dengan negara lain kita harus memiliki kekuatan yang lebih besar untuk lebih maju dibanding sekarang ini,” tuturnya.

Syakir mengatakan, Peragi memiliki potensi besar dalam membangun pertanian Indonesia melalui peran sebagai agronom modern, sehingga produktivitas dan daya saing pertanian meningkat. Kiprah Peragi semakin terbantu dalam mengakselerasi penciptaan teknologi dalam bidang agronomi, sejak Kementerian Pertanian mencanangkan pertanian modern

“Upaya nyata Kementerian Pertanian dalam memodernisasi sektor pertanian memotivasi kami untuk lebih menigkatkan lagi profesionalisme para sarjana agronomi agar mampu menjadi penopang dan penghela dalam upaya meningkatkan produktivitas dan daya saing pertanian. Peningkatan daya saing komoditas pertanian menjadi salah satu fokus Peragi karena hal tersebut merupakan prasyarat penting untuk bersaing dengan negara lain,” kata Syakir

Terkait daya saing, Peragi akan berperan melalui pengembangan teknologi budi daya yang dapat meningkatkan produktifitas, efisiensi produksi, sehingga selain dapat mendorong produktivitas juga dapat meningkatkan pendapatan petani.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Syafaruddin mengatakan Peragi yang berdiri sejak 1977 hingga saat ini telah memiliki Komisariat Daerah (Komda) resmi di 22 provinsi, dan Calon Komda di 12 provinsi. Keanggotaan Peragi melibatkan para sarjana pertanian, khususnya jurusan agronomi, yang berprofesi sebagai dosen, peneliti, birokrat, praktisi, maupun masyarakat pemerhati pertanian.

“Sasaran utamanya adalah menciptakan sarana dan wahana untuk lebih meningkatkan pengabdian dan pengamalan ilmu para anggota bagi pembangunan pertanian di Indonesia,” tuturnya.

Sebagai bagian dari mitra kerja pemerintah, Peragi merasa sangat berkepentingan untuk memberi masukan terhadap program-program pembangunan pertanian, khususnya di bidang peningkatan kapasitas sumber daya manusia ke arah peningkatan daya saing produk petanian Indonesia di pasar global dan mewujudkan “Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045”.

Peragi menilai selama empat tahun terakhir Kementerian Pertanian telah berhasil meletakkan landasan yang sangat kuat untuk membangun pertanian modern di masa depan. Fakta menunjukkan bahwa inovasi Kementerian Pertanian yang diarahkan pada pertanian modern telah memberikan manfaat nyata terhadap pelaku usaha pertanian di daerah.

“Namun upaya pemberdayaan petani dari sisi peningkatan keterampilan dan penguatan permodalannya, menurut pandangan kami dari Peragi, masih belum mendapat porsi pembinaan yang memadai. Upaya-upaya pendampingan untuk petani oleh para penyuluh dan pendamping juga masih perlu ditingkatkan, agar petani dapat mengaplikasikan inovasi teknologi secara lebih efektif dan efisien,” tuturnya.

Peragi menggelar kegiatan workshop, pelantikan dan rapat kerja sebagai tindak lanjut/amanah dari hasil Kongres ke XIV pada 23-24 Sebtember 2019 di Bogor yaitu pembentukan dan pelantikan pengurus Pusat Peragi masa bakti 2019-2027. Kegiatan ini diikuti sebanyak 156 pengurus pusat yang terdiri atas unsur Dewan Penasehat, Dewan Pakar, Ketua, Sekretaris Jenderal, Bendahara, Sekretariat dan 8 Ketua Bidang.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author