Peneliti Balitbangtan Temukan Herbal Nano untuk Ayam

Bogor, Technology-Indonesia.com – Peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Cecep Hidayat berhasil menemukan herbal untuk ayam dari daun jambu biji. Cecep memformulasi ekstrak daun jambu biji pada ukuran nano lalu mengkombinasikannya dengan seng alias zinc (Zn). Dampaknya zinc menjadi lebih mudah diserap oleh ayam.

Produk temuan Cecep ini dinamakan Nano Zinc Fitogenik (NZF). Herbal NZF berfungsi sebagai pemacu pertumbuhan sekaligus sebagai anti microbial, antioksidan.

“Biasanya zinc diberikan pada ayam dalam bentuk anorganik yaitu zinc sulfat. Produk saya berupa zinc organik,” kata Cecep saat mempertahankan hasil risetnya pada sidang promosi doktor di Institut Pertanian Bogor pada Selasa (25/2/2020).

Penggunaan nano zinc fitogenik (NZF) dengan dosis zn 45 mg zn/kg setara dengan zink sulfat (feed grade) 90 mg zn/kg. “Suplai zinc menjadi lebih sedikit serta ramah pada produk hasil dan lingkungan,” kata Cecep.

Menurut Cecep pada fase prestarter dosis optimum Zn 45 mg/kg, fase starter 62 mg/kg, fase finisher 73 mg/kg. Angka itu lebih rendah dibanding dosis Zn konvensional yaitu 93 mg/kg berat badan ternak.

“Karena partikel berukuran nano, maka bahan tambahan pakan mudah diserap tubuh ternak,” kata Cecep. Dampaknya dosis untuk pakan lebih rendah dari dosis pada umumnya.

Hasil riset Cecep disambut baik oleh Kepala Balai Penelitian Ternak, Andi Baso Lompengeng Ishak. “Kami menunggu doktor baru Balitbangtan dapat mengkomersialkan produknya,” kata Andi yang menjadi penguji luar komisi.

Menurut Cecep, proses pembuatan formula bahan tambahan pakan cukup sederhana sehingga biaya produksi ekonomis dan berpeluang diproduksi masal. “Ini memberi harapan di masa depan produk daging ayam lebih tinggi nutrisi dan sehat dikonsumsi,” kata Cecep.

Hasil riset Cecep tersebut membuatnya layak menyandang gelar doktor di Institut Pertanian Bogor. Cecep juga menjadi doktor tercepat diantara rekan seangkatannya pada 2017 yang mendapat beasiswa dari Balitbangtan. Ia menyelesaikan studi hanya 2,5 tahun.

“Cecep yang pertama dari 11 orang petugas belajar S3 dari Balitbangtan di IPB angkatan 2017,” kata Destika Cahyana, Ketua Forum Mahasiswa Balitbangtan Jawa Barat.

Sukses Cecep tak lepas dari bimbingan Prof. Sumiati, Dr. Anuraga Jayanegara, dan Dr. Elizabeth Wina. “Mereka mengarahkan saya untuk fokus dan studi lebih cepat melalui publikasi internasional,” kata Cecep. (Via Yulianti)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author