Pakuwon Biofertilizer Efektif Memacu Pertumbuhan dan Produktivitas Kopi

Sukabumi, Technology-Indonesia.com – Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri) Badan Litbang Pertanian berhasil mengembangkan Pakuwon Biofertilizer, pupuk hayati yang efektif memacu pertumbuhan dan produktivitas tanaman industri seperti kopi dan kakao.

Kurnia Dewi Sasmita, peneliti di kelti ekofisiologi Balittri, khususnya bidang ilmu tanah mengatakan Pakuwon Biofertilizer merupakan pupuk hayati yang mengandung mikroba penambat nitrogen, pelarut fosfor (P) dan kalium (K). Kandungan fosfor di dalam tanah banyak yang terikat, jadi kurang tersedia bagi tanaman. Mikroorganisme ini, lanjutnya, memediasi dalam pelarutan hara sehingga hara yang tidak tersedia menjadi tersedia bagi tanaman.

Pakuwon Biofertilizer sangat efektif untuk mendorong pertumbuhan dan produktivitas melalui peningkatan pasokan nutrisi esensial bagi tanaman, memacu vigoritas tanaman, mempercepat pembentukan cabang, efisiensi penggunaan pupuk anorganik, memacu pembungaan dan pematangan buah serempak.

“Biofertilizer ini sudah diuji di beberapa tanaman seperti kakao dan kopi. Penggunaan pada tanaman kopi memicu pembungaan serempak sehingga pematangannya lebih seragam,” terang Mita di Kantor Balittri, Jalan Raya Pakuwon Km 2 Parungkuda, Sukabumi, Jawa Barat pada Rabu (16/1/2019).

Biofertilizer ini juga telah diujicoba untuk pembibitan tanaman kako, hasilnya terbukti meningkatkan pertumbuhan. “Di kakao, pohon menjadi lebih tinggi dan diameter batang lebih besar, pembentukan daun lebih banyak. Diharapkan saat ditanam di lapangan hasilnya lebih bagus,” tuturnya.

Menurut Mita, aplikasi Pakuwon Biofertilizer juga bisa meningkatkan efisiensi pemupukan anorganik. Efisiensinya kurang lebih antara 50%-75%, pemakaiannya lebih sedikit namun hasilnya sama dengan pupuk 100%.

Agar lebih efisien, lanjutnya, penggunaan biofertilizer sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan dan akhir musim hujan. Dalam satu tahun disarankan bisa dua kali sampai tiga kali pemupukan. Takaran optimumnya sekitar 30-60 gram/pohon di sekitar perakaran. Jika pohonnya besar, biofertilizer ini bisa dicampur dengan tanah agar merata.

“Agar lebih irit lagi, petani bisa menggunakannya sebagai starter, caranya dengan memasukkan pupuk ke dalam cairan gula dan dibiarkan mengembang baru disiramkan,” terang Mita.

Pakuwon Biofertilizer efektif digunakan pada tanaman yang telah diberi pupuk organik saat tanam atau pemeliharaan. Saat ini, Pakuwon Biofertilizer tengah dalam proses pengajuan paten.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author