Jakarta, Technology-Indonesia.com – Sembilan peneliti dari Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mendatangi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Tengah (BPTP Kalteng) di Palangka Raya (15/11/2018) untuk memperoleh informasi mengenai potensi, prospek dan penerapan budidaya sorgum di tingkat petani.
Kedatangan para peneliti tersebut berawal dari informasi di website BPTP Kalteng tahun 2016 mengenai Temu Lapang Budidaya Sorgum bagi Penyuluh Pertanian dan Petani di Kota Palangkaraya. Kegiatan itu menarik minat peneliti JICA dan LIPI yang sejak tahun 2016 melakukan Joint Project Produksi Energi Biomassa dan Material melalui Revegatasi Tanaman Alang Alang dengan mengembangkan pemanfaatan tanaman Sorgum sebagai penghasil Biomassa dan Energi.
Senior Advisor, Rural Development Departmen JICA, Shuichi Asanuma dalam kesempatan tersebut mengungkapkan bahwa pihaknya bermaksud ingin menjalin kerjasama riset dalam pemanfatan sorgum untuk energi biomassa. Shuichi berharap potensi yang ada di Kalteng dapat didukung dengan keberadaan BPTP Kalteng sebagai initusi yang melakukan pengkajian tepat guna spesifik lokasi.
Tim peneliti LIPI yang diwakili Reni Lestari mengatakan kegiatan ini merupakan kerjasama antara pemerintah Jepang-JICA dengan pemerintah Indonesia LIPI dalam Riset Energi Biomassa yang produk akhirnya adalah Sorgum Biofuel dan Sorgum Pellet.
BPTP Kalteng yang diwakili Kepala Seksi Kerjasama dan Pelayanan Penelitian Dedy Irwandi menuturkan bahwa pihaknya menyambut baik rencana kerjasama ini dengan melibatkan BPTP. Lebih jauh dikatakannya bahwa tanaman sorgum cukup adaftif di tanam di Kalteng.
Dari 4 varietas yang pernah diujicobakan BPTP, yaitu super-1, super-2, Kawali, dan Numbu ternyata mampu berdaptasi baik di lahan marginal (pasir kwarsa) kota Palangka Raya dengan rata rata hasil 5,7 ton/ha basah. Namun menurutnya keberhasilan produksi juga harus diikuti dan dipersiapkan pada aspek pemasarannya, karena petani masih enggan mengembangkan secara massal bila pasar belum tersedia. Dedy Irwandi/SB