Kostratani, Bangun Pertanian Berbasis Kecamatan

Serang, Technology-Indonesia.com – Salah satu program pertanian jangka pendek saat ini adalah membangun Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) dari pusat hingga tingkat kecamatan. Kostratani merupakan bentuk sinergis antara Kementerian Pertanian, Kementerian Dalam Negeri, dan kementerian atau lembaga terkait lainnya.

Hal itu menjadi poin penting dalam Sosialisasi Kostratani di Gedung Aspirasi KP3B, Serang pada Kamis (23/01/2020). Kegiatan tersebut merupakan wujud kolaborasi antara Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dinas Pertanian Provinsi Banten dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Banten.

“Pertanian kita harus lebih maju dari yang kemarin, lebih mandiri dan dikelola lebih modern,” ujar Menteri Pertanian Dr. Syahrul Yasin Limpo dalam tayangan video pada acara sosialisasi tersebut.

Kostratani menjadi penting karena lokus pembangunan pertanian utamanya ada di tingkat kecamatan. Selanjutnya dibutuhkan komitmen dan keterlibatan masyarakat bersama pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, hingga desa dalam pembangunan pertanian.

Di tingkat pusat, Kostratani disebut dengan Kostranas dengan Komandan Menteri Pertanian dan Ketua Harian adalah Kepala BPPSDMP. Di tingkat Provinsi disebut Kostrawil dengan komandan Gubernur dan Ketua Harian adalah Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, dan sekretariat adalah Kepala BPTP. Di tingkat kabupaten/kota disebut Kostrada dengan komandan Bupati/Walikota, dan Ketua Harian sekaligus Sekretariat adalah Kepala Dinas Pertanian Kab./Kota. Sementara di tingkat kecamatan disebut Kostratani dengan Komandan Camat, dan Ketua Harian sekaligus Sekretariat adalah Kepala BPP.

Kostratani dilengkapi dengan brigade gerakan pembangunan pertanian yang disesuaikan dengan kondisi lapangan seperti Brigade OPT (Organisme Penganggu Tanaman), Brigade Alsin, Brigade Air.

Gubernur Provinsi Banten, Wahidin Halim dalam sambutannya menyampaikan bahwa pihaknya mendukung Kostratani karena merupakan upaya untuk mewujudkan pertanian yang produktif. Di lain kesempatan Kepala Badan Litbang Pertanian, Fadjry Djufry menyampaikan bahwa pemanfaatan teknologi merupakan hal yang penting sehingga dapat mempercepat pencapaian dan membantu kami dalam menghilirkan teknologi pertanian.

Dalam kesempatan tersebut, Wahidin menceritakan kisah hidupnya beserta keluarga besarnya yang bisa hidup survive dengan basis pertanian. Bahkan menurutnya, “Negara-negara yang survive dibangun dengan basis pertanian, untuk itu harus dibangun pertanian.”

Tahun ini, pertanian menjadi salah satu prioritas pembangunan di Provinsi Banten setelah sebelumnya berfokus pada infrastruktur, pendidikan dan kesehatan. Wahidin telah memerintahkan Dinas Pertanian untuk menyusun road map dan membuat prioritas pembangunan pertanian.

Lebih lanjut Gubernur Banten menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi membuat BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) yang dianggarkan sebesar Rp 350 miliar dalam rangka memberikan keuntungan yang layak bagi petani. Bahkan saat ini sedang dibuat pasar induk seluas 20 hektare (ha). Untuk itu, Wahidin mengharapkan agar Kostratani membangun pertanian dari hulu ke hilir.

Kepala BBPSDMP, Dedy Nusyamsi menyampaikan bahwa Kostratani merupakan gerakan pembangunan pertanian dengan basis kecamatan dalam rangka optimalisasi fungsi penyuluh.

“Kostratani itu adalah revitalisasi BPP (Balai Penyuluhan Pertanian), artinya membangunkan kembali BPP dan penyuluhnya, mulai dari sarana dan prasaranya, penyuluhnya melalui pelatihan peningkatan kapasitas penyuluh, peningkatan BOP dan sebagainya,” terang Dedy Nursyamsi.

Dalam acara sosialisasi tersebut, penyuluh, Petugas Pengamat Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) dan semua petugas lapangan menyambut baik penjelasan tentang Kostratani karena akan memperkuat peran mereka di lapangan.

Kepala BPTP Banten, Ismatul Hidayah mengatakan BPTP Banten akan mengambil peran penting sebagai Sekretariat Kostrawil, yaitu Kostratan di tingkat Provinsi. Kegiatan pelatihan, bimbingan teknis, percontohan/demplot, demfarm, dan lain-lain yang selama ini telah terlaksana lebih akan terkoordinasikan. Selain itu, BPTP Banten juga akan menjadi basis komunikasi via Teleconference di tingkat Provinsi Banten.

“Kita akan mengupayakan secara maksimal semua kegiatan di BPTP Banten disinergikan dengan Kostratani” ujar Dr Ismatul.

Acara sosialisasi tersebut dihadiri 1.000 orang peserta yang terdiri dari unsur penyuluh, POPT, Camat, Babinsa, penyuluh dan peneliti BPTP Banten, dinas lingkup pertanian, dan stakeholder lainnya se Provinsi Banten. Acara akbar ini juga dihadiri Bupati Pandeglang H. Irna Narulita, Kapusdik Pertanian, Kepala PPMKP Ciawi, Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Soetta, Perwakilan Korem, Polda Banten, dan Bank Indonesia KPw Banten.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author