Jakarta, Technology-Indonesia.com – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Hasan Aminuddin meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menindaklanjuti hasil temuan Kementerian Pertanian (Kementan) yang berhasil mengkaji manfaat eukaliptus dalam mengurangi terpaan virus corona.
“Kementan dan Kemenkes ini harus segera melakukan sinkronisasi. Kalau memang produk ini sedang dibutuhkan oleh dunia kesehatan, ya harus secepatnya dilakukan (sinkronisasi.red) itu,” ungkap Hasan saat ditemui saat rehat Rapat Kerja Komisi IV DPR RI bersama Menteri Pertanian, di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (7/7/2020).
Belakangan ini, masyarakat memang sedang ramai memperbincangkan produk eukaliptus yang dikembangkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementan. Produk eukaliptus yang dikembangkan oleh Balitbangtan tersebut telah diuji molecular docking dan uji vitro. Berdasarkan kedua uji tersebut, minyak atsiri eucalyptus citridora ditemukan dapat menginaktiviasi virus avian influenza subtype H5N1, gammacorona virus, dan betavoronavirus.
Saat ini tiga produk turunannya yang berbentuk roll on, inhaler, dan kalung aromaterapi telah mendapat izin Badan POM untuk kriteria jamu. Sejumlah pihak mendorong Kementan untuk secepatnya melakukan uji klinis sehingga statusnya bisa dinaikkan menjadi Obat Herbal Terstandar (OHT). Karena itu, Hasan meminta Kemenkes untuk secepatnya bekerja sama dengan Kementan.
“Saya minta sahabat-sahabat di komisi yang bermitra dengan Kemenkes, marilah penemuan ini kita hargai. Apalagi Kemenkes dan Kementan ini wong sama-sama anak buah Pak Jokowi,” tandasnya.
Pada konferensi pers yang diadakan sehari sebelumnya, Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry menyebutkan saat ini pihaknya tengah menjajaki kerja sama dengan berbagai institusi untuk uji klinis. Salah satunya dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).
Dekan FKUI Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH., MMB, FINASIM menyambut baik ajakan kerja sama tersebut. Apalagi berdasarkan riset, kayu putih memang terbukti dapat mengatasi berbagai permasalahan kesehatan.
“Kami perlu bekerja sama untuk melanjutkan riset ini. Kita punya IMERI, yang saat ini bergiat untuk membantu mengatasi permasalahan Covid-19,” tutur Ari. (*)