Jakarta, Technology-Indonesia.com – Kementerian Pertanian melalui Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) Sulawesi Utara (Sultra) mengenalkan padi VUB (Varietas Unggul Baru) Inpari 40 dan teknologi Atabela Paralon legowo 2:1 Ver.2 di Kabupaten Konawe Selatan pada Rabu (26/7/2018).
Penanaman VUB Inpari 40 dilakukan secara bersama dengan jajaran Pemda Kab. Konawe Selatan (Konsel) antara lain: Wakil Bupati Kab. Konsel, Ketua DPRD Kab. Konsel, Kapolres Kab. Konsel, Sekda Kab. Konsel, Kepala Dinas Tan pangan dan Peternakan Prov. Sultra, Kadis Tan. Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kab. Konsel.
Wakil Bupati Kab. Konsel, Arsalim menyampaikan bahwa program-program Kementerian Pertanian (Kementan) sangat membantu dalam pembangunan pertanian di Kab. Konawe Selatan. Dari 17 kabupaten di Sultra, Kabupaten Konsel merupakan salah satu pusat sentra pengembangan Upsus (Upaya Khusus) Pajale (Padi, Jagung dan Kedelai) di Sultra.
Menurut Arsalim, potensi lahan pertanian di Kab. Konsel seluas 31.000 ha, dan yang baru terolah 21.000 ha, sehingga pengembangan Pajale masih berpeluang ditingkatkan. Pemda Kab. Konsel ditunjuk Kementan sebagai pengelola pertanian mekanik, mulai dari tanam dengan transplanter dan panen dengan combine harvester, sebagai sumber bibit sapi nasional, saat ini telah mencapai 100 ha penanaman pakan dan beberapa program nasional lainnya.
“Salah satu permasalahan pertanian di Kab. Konawe Selatan adalah ketersediaan pupuk karena para petani kesulitan memperoleh pupuk bersubsidi terutama pada Musim Tanam II,” ungkapnya.
Kepala BPTP Balitbangtan Sultra, Muh. Asaad menyampaikan program-program Kementan saat ini telah banyak membawa perubahan-perubahan yang berpihak kepada petani. Di Sulawesi Tenggara ada program pengembangan tebu di Bombana yang saat ini telah ditanam 6000 ha.
Ada juga program penyediaan sumber bibit sapi bali tingkat nasional di Konawe Selatan. Selain itu ada program SIWAB (Sapi Indukan Wajib Bunting), serta program lainnya seperti bantuan alsintan (alat mesin pertanian) seperti traktor, mesin transplanter, combine harvester, Upsus Pajale, dan program lainnya yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Pada saat yang sama Kepala BPTP Sultra atas nama Kementan menyerahkan beberapa alsintan termasuk prototipe atabela (alat tanam benih langsung) legowo 2: 1 dan VUB Inpari 40 untuk dikembangkan di Kab. Konawe Selatan.
“VUB ini memiliki potensi hasil sebesar 9,6 t/ha GKP, toleran kekeringan serta cocok ditanam di daerah ekosistem sawah irigasi dan dataran rendah tadah hujan sampai ketinggian 600 mdpl,” pungkasnya.