Jakarta, Technology-Indonesia.com – Untuk mengembalikan citra Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai produsen benih kedelai dan pemasok benih kedelai untuk daerah DIY maupun Jateng, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) DIY Soeharsono menggelar koordinasi bersama beberapa instansi terkait. Koordinasi dilaksanakan melalui diskusi dan kunjungan lapang ke lahan Perhutani (Kayu Putih) sebagai calon lokasi pengembangan dan pertanaman produksi benih kedelai Detap 1 yang memasuki fase generatif.
Dua peneliti Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) M. Muchlish Adie dan Kartika Noerwijati mengikuti koordinasi tersebut bersama peneliti BPTP DIY Fibrianty dan Eko Srihartanto, serta Sumari perwakilan dari UD. Sumber Tani (penangkar benih).
Wilayah Gunung Kidul berpeluang besar menjadi penyedia benih sumber kedelai, hal ini didasari terdapat potensi pertanaman kedelai pada MH (Musim Hujan) pada Oktober/November dalam skala terbatas, MK (Musim Kemarau) 1 pada lahan Perhutani dan MK 2 di lahan sawah. Keunggulan Gunung Kidul sebagai penyedia benih kedelai adalah pemanfaatan lahan Perhutani untuk memproduksi benih kedelai pada musim tanam Februari/Maret.
Produksi benih dari lahan Perhutani digunakan sebagai benih sumber untuk kedelai MK 2 (lahan sawah) yang kebutuhan adalah sangat banyak. Berdasarkan hal di atas maka wilayah ini layak untuk dijadikan sentra produksi kedelai. Walaupun masih diperlukan kesepakatan dan eksekusi pelaksanaan desentralisasi benih dari Puslitbang Tanaman Pangan.
Pemda Gunung Kidul memiliki program pengembangan kedelai seluas 5.000 hektare (ha). Artinya memerlukan penyediaan benih sebanyak 250.000 kg. Hal ini merupakan peluang bagi produsen benih sebagai mitra penyedia benih, sehingga perlu sinergi dan kesepakatan antar institusi terkait untuk menyepakati penyediaan benih tersebut misalnya terkait kejelasan kontrak dengan Gapoktan, harga benih dan sebagainya. Penangkar benih UD Sumber Tani, menyanggupi menyediakan benih kedelai, karena selama ini telah menjadi pemasok untuk kebutuhan benih di daerah Purworejo dan sekitarnya.
Pada Februari/Maret 2020, lahan di bawah tanaman kayu putih akan digunakan untuk program produksi benih kedelai seluas 10 ha yakni 5 ha untuk varietas Biosoy dan 5 ha untuk Detap 1. Balitkabi diharapkan mendukung benih Detap 1 pada program ini. Untuk itu UPBS Balitkabi dan BPTP DIY harus segera berkoordinasi tentang ketersediaan benih yang dibutuhkan, sehingga inovasi Balitbangtan segera sampai ke petani.
Tindak lanjut MoU antara Balitkabi dengan Syngenta Foundation, UD Sumber Tani menerima bantuan benih varietas Detap 1 sebanyak 100 kg. Pertanaman Detap 1 dilakukan secara bertahap. Pada lahan seluas 1 ha yang telah ditanami Detap 1 pada tanggal 12 – 20 Desember 2019, keragaan tanaman sangat bagus dan saat ini berada pada fase pengisian polong. Jumlah polong pertanaman sekitar 80 polong. Hal ini sangat diapresiasi oleh Kepala BPTP DIY dan Sumari (UD Sumber Tani). Diharapkan Detap 1 berkembang di Gunung Kidul serta dapat menekan kehilangan hasil. (Balitkabi/MMA/KN/EsU)