Jakarta, Technology-Indonesia.com – Jeruk sebagai komoditas hortikultura masih menjadi primadona masyarakat. Untuk memenuhi selera masyarakat, Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) merilis varietas Jeruk Keprok JRM 2012 pada 2014. Varietas ini tampilan warna kulit cerah oranye dan rasa spesifik manis asam yang tegas yang disukai konsumen luar negeri.
Keunggulan lain dari JRM 2012 adalah daya simpan yang lama berkisar antara 20-60 hari setelah panen di lingkungan suhu 22 – 27 derajat celcius sebab pori-pori jeruk ini relatif rapat dan kulit buah cukup tebal. Dalam masa penyimpanan tersebut warna kulitnya akan semakin mengkilat. Dua bulan setelah penyimpanan menunjukkan, kondisi buah masih bagus, warna daging buah jingga kemerahan, kulit tetap mulus, dan masih layak dikonsumsi.
Karena memiliki daya simpan lama, jeruk ini dapat menekan fluktuasi harga. Selain itu, jeruk ini memiliki rasa manis dan sedikit asam segar dengan kandungan gula 12,76 brix. Kelebihan lain, kulit ari buah sangat lembut sehingga dapat ditelan bersama daging buah.
Emi Budiyati Peneliti Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) – Balitbangtan mengatakan jeruk ini memiliki produktivitas dari awal produksi di umur 3 – 3.5 tahun mencapai 20–30kg/pohon dan produksinya akan bertambah pada masa produksi berikutnya tentu dengan budidaya yang optimal. Selain itu muncul buah apitan alias buah susulan setelah panen raya.
“Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki, JRM 2012 mempunyai potensi untuk dikembangkan untuk bersaing dengan buah impor,” jelas Emi pada Jumat (20/4/2018).
Emi mengungkapkan, varietas JRM 2012 merupakan jeruk keprok hibrida yang sejak tahun 1987 ditanam di KP Punten, Batu, Jawa Timur sebagai koleksi Plasmanutfah. Pada tahun 1995 sampai sekarang, varietas ini berkembang di daerah Batu dan sekitarnya. Selanjutnya pada tahun 2010 ditanam di Kebun Percobaaan KP Tlekung, Balitjestro untuk dievaluasi keunggulannya sebagai calon varietas unggul baru.

JRM 2012 ditetapkan sebagai PIT (Pohon Induk Tunggal) oleh Balai Pengawasan Dan Sertifikasi Benih Pertanian (BPSBTPH) Provinsi Jawa Timur No.PIT JRM 2012/JTM/0.05/4.01/2012 pada umur tanaman 2,5 tahun setelah ditanam di lapang dan dievaluasi lebih lanjut sampai pada umur 3,5 tahun. Varietas ini kemudian didaftarkan untuk mendapat legimitasi dari pemerintah sebagai varietas unggul nasional yang kemudian diterbitkan dengan surat keputusan Menteri Pertanian nomor 040/Kpts/SR.120/D.2.7/6/2014.
Nama JRM sebenarnya mengacu pada Jestro (jeruk dan tanaman subtropika), serta M akronim dari kata Mandarin, sebutan internasional untuk jeruk keprok. Namun, JRM-2012 itu bukan berasal dari Mandarin, melainkan introduksi dari Australia. Pekebun di Queensland, Australia, mengembangkannya lantaran jeruk itu bernilai komersial tinggi karena ukurannya besar, warna menarik, dan kualitas stabil.
Budidaya
Jeruk memerlukan kondisi lingkungan khusus supaya berproduksi maksimal. Secara umum JRM 2012 tumbuh baik di daerah bersuhu 22-30 derajat Celcius. Di Indonesia, kondisi itu terletak di dataran medium hingga ketinggian 1.100 meter di atas permukaan laut. Varietas ini cocok ditanam di daerah beriklim kering hingga basah, curah hujan optimum 1.500-2.500 mm per tahun dengan bulan kering (kurang dari 60 mm) 3-4 bulan berturut-turut.
Tanah berpH 5-8 cocok untuk membudidayakan jeruk JRM-2012. Varietas jeruk ini tumbuh baik di lahan kering atau basah. Kadar air tanah idealnya 75% untuk memenuhi kebutuhan pada periode kritis, yakni pertumbuhan baru, pembungaan, dan pembuahan.
Emi menganjurkan sebaiknya menggunakan bibit hasil perbanyakan okulasi atau cangkok. Okulasi mata tunas (entres) varietas JRM-2012 di batang-bawah berumur 6-8 bulan. Bibit okulasi siap tanam pada umur 4-5 bulan.
Jarak tanam 4 m x 4 m atau 3,5 m x 4 m tergantung kesuburan tanah, dengan lubang tanam 60 cm x 60 cm x 60 cm. Untuk Budidaya di tanah bercadas, penggalian harus lebih dalam. Pemakaian mulsa plastik dianjurkan untuk mencegah gulma yang mengganggu ketersediaan nutrisi bagi tanaman.
Saat tepat untuk menanam bibit jeruk JRM 2012 pada awal musim hujan November-Desember, terutama penanaman di lahan kering dengan ketersediaan air terbatas. Varietas ini dapat ditanam menjelang akhir musim hujan. Syaratnya, pekebun harus siap menyiram agar pertumbuhan tanaman tidak terganggu. Pengairan cukup dan teratur selama musim kemarau sangat penting untuk membantu pertumbuhan dan mencegah kematian tanaman muda.
Pada tanaman dewasa untuk mengatur pembungaan perlu pengurangan air (stres) sampai daun-daun menggulung kemudian dipupuk dan disiram, sehingga secara alami tanaman serempak berbunga dan berbuah. Jeruk JRM-2012 perlu nutrisi berimbang untuk menghasilkan produksi optimal.
Varietas ini mulai berbuah pada umur 2 hingga 2,5 tahun, kadang mundur 0,5-1 tahun akibat tanaman mengutamakan pertumbuhan vegetatif. Hal itu biasanya karena tanaman mendapatkan pupuk yang cukup dan kondisi air tanah terjamin. Buah siap panen saat berumur 6-7 bulan sejak bunga mekar.
JRM 2012 pun berpotensi ditanam di pot/drum karena mempunyai percabangan yang terbuka sehingga lebih indah. Hingga kini, Balitjestro telah menyiapkan benih jeruk bebas penyakit baik BF (Blok Fondasi) maupun BPMT (Blok Penggandaan Mata Tempel), sedang untuk benih sebarnya disediakan KPRI Citrus.