Jakarta, Technology-Indonesia.com – Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Penelitian Lingkungan Pertanian (Balingtan) terus menjaga kesediaan pangan di tengah pandemi Covid-19 melalui pendampingan di dua demplot Panca Kelola ramah Lingkungan (Ramli) di Desa Wotan, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Bagaimanapun kegiatan pertanian harus berjalan normal untuk penyediaan pangan. Hal tersebut sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo agar semua pihak menjalin kerja sama dan sinergi menjaga pangan terutama menghadapi pandemi corona dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
Dari hamparan pertanaman padi seluas 2.057 hektare (ha) di Desa Wotan yang telah siap panen sekitar 1.351 ha. Sebagian luasan tersebut telah mendapatkan pendampingan dari Tim Diseminasi Balingtan melalui dua demplot teknologi Panca Kelola Ramli bekerjasama dengan petani kooperatif di desa Wotan Sukolilo.
Teknologi Panca Kelola Ramli antara lain melalui penggunaan varietas unggul, aplikasi biokompos, aplikasi biopestisida, aplikasi urea berlapis biochar dan pengaturan air serta penanaman dengan sistem tanam jajar legowo 2:1. Sedangkan varietas unggul yang ditanam oleh para petani kooperataif tersebut adalah Inpari 45 dan Inpari 32.
Meski mendapat himbauan untuk bekerja dari rumah atau Work from Home (WFH), Tim Diseminasi Balingtan tetap semangat mendampingi petani kooperator saat melakukan panen. Kuntari, salah satu petani kooperatif menjelaskan bahwa dirinya mampu memanen 6,6 ton/ha GKP (gabah kering panen) untuk panen musim tanam ini. Lebih lanjut dijelaskan bahwa penggunaan mesin panen (combine harvester) dapat menghemat waktu, tenaga, serta biaya.
Selain itu, penggunaan sistem tanam jajar legowo 2:1 pada lahan miliknya dapat memberikan hasil lebih besar dibandingkan dengan sistem tanam biasa pada musim tanam sebelumnya. “Produksi padi menggunakan sistem tanam jajar legowo lebih besar dibanding tanam dengan jarak tanam pada umumnya,” ujar Kuntari.
Teknologi Balitbangtan, hadir untuk mempermudah kegiatan pertanian. Dengan menghemat tenaga dan waktu, kegiatan di luar rumah lebih efisien dan tidak terlau melibatkan banyak orang sehingga sesuai dengan himbauan pemerintah untuk tetap dirumah saja dan jaga jarak.
Beberapa truck pengangkut combine harvester berlalu lalang disusul mobil truck yang mengangkut ratusan karung berisi gabah kering padi. Aktivitas seperti ini berjalan normal seakan menampik kekhawatiran masyarakat mengenai penyebaran pandemi Covid-19 atau yang biasa disebut virus corona.
“Betul, perangkat Desa juga sudah menghimbau kami (para petani) untuk menjaga jarak saat bekerja, menghindari kerumunan dan tetap berada di rumah jika tidak ada agenda penting,” ujar Ashari, salah seorang petani.