Jakarta, Technology-Indonesia.com – Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (BB Pascapanen) berkolaborasi dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Riau (BPTP Kepri) menggelar Bimbingan Teknis atau Bimtek Inovasi Teknologi Budidaya Cabai di Kota Batam pada Selasa (10/9/2019). Bimtek ini merupakan perwujudan dari Program Penumbuhan dan Penguatan Petani Milenial, Kementerian Pertanian, karena BB Pascapanen menjadi penanggung jawabnya dibantu oleh BPTP Kepri
Bimtek dihadiri kurang lebih 70 petani di Kota Batam dan sekitarnya. Acara Bimtek juga dihadiri anggota DPRD Kepri yang juga merupakan sekretaris Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita), Provinsi Kepri; Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Batam; Kepala BPTP Kepri dan Kepala Bidang Kerja sama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian (KSPHP) BB Pascapanen.
Dalam sambutan pembukaannya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Batam yang diwakili Sekretaris, Ashraf Ali, S.E. menyampaikan bahwa walaupun sektor pertanian sampai saat ini belum termasuk prioritas dalam anggaran Pemko Batam, namun tidak dipungkiri bahwa pangan merupakan kebutuhan utama mahluk hidup. Karena itu, Ia berharap agar ada sinergi antar instansi lingkup pertanian baik di tingkat provinsi maupun instansi pusat seperti Balitbangtan yang diwakili BPTP Kepri sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang kantornya ada di Kepri.
Sementara itu, Kepala BPTP Kepri, Dr. Mizu Istianto, M.P., menyampaikan bahwa Bimtek yang dilaksanakan ini bukan yang pertama mengingat lokasi tersebut potensial menjadi sentra produksi cabai di Kota Batam. Ia berharap para petani lebih mantap dalam mengimplementasikan inovasi yang sudah dikenalkan sebelumnya serta menjadi pembelajaran dari pengalaman penerapan di lapangan yang telah memasuki tahun kedua.
Sementara itu, Dr. Ir. Evi Savitri Iriani, M.Si., Kepala Bidang KSPHP, BB Pascapanen, menegaskan salah satu yang menjadi perhatian Menteri Pertanian adalah terkait dengan penumbuhan petani milenial. Bimtek ini salah satu bentuk upaya untuk membangkitkan semangat kaum muda agar menekuni bidang pertanian.
“Selain budidaya, BB Paspanen juga siap untuk membimbing dalam hal penanganan pasca panen yang baik. Lebih lanjut lagi jika telah terjadi kelimpahan produksi, maka BB Pascapanen juga telah siap dengan teknologi pengolahan agar produk menjadi aneka olahan dan dapat meningkatkan nilainya,” urainya.
Materi utama Bimtek inovasi teknologi kali ini difokuskan pada budidaya cabai yang baik, terutama ditekankan pada penyiapan bibit yang sehat. Rumah bibit dan perlakuan pada pembibitan menjadi kunci untuk menghasilkan bibit yang sehat. Bibit sehat memberi harapan untuk menjadikan tanaman sehat ketika dipindah tanam ke lahan.
Hasil implementasi inovasi Balitbangtan di lokasi menunjukkan melalui penggunaan bibit yang sehat, manajemen pestisida yang baik serta sistem tanam proliga, telah menunjukkan hasil yang menggembirakan dimana ada peningkatan produksi hampir 3 kali lipat dibanding metode konvensional yang biasa diterapkan petani.
Dr Mizu berharap agar kedepan model yang sudah menunjukkan performa yang baik ini bisa direplikasi oleh para petani lainnya sehingga harapan bahwa Batam bisa mencukupi sendiri kebutuhan pangannya tanpa harus mendatangkan dari daerah lain bisa segera terwujud.