Dukungan Perbenihan Balitbangtan Untuk Pengembangan Jagung di Morowali Utara

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Potensi pengembangan jagung di Kabupaten Morowali Utara mencapai 928 hektare (ha). Optimalisasi pengembangan jagung di wilayah tersebut terkendala oleh ketersediaan benih bersertifikat dan unggul.

Untuk mengatasi kebutuhan tersebut, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Tengah (Sulteng) melaksanakan gerakan tanam (Gertam) perdana demplot perbenihan jagung komposit seluas 1 ha di kelompok tani Efata Desa Tingkiao Kecamatan lembo Kabupaten Morowali Utara pada Jum’at (23/4/2021).

Pendampingan teknologi terhadap Kelompok Efata di Desa Tinkeao, Kecamatan Lembo, Kabupaten Morowali Utara oleh BPTP Sulteng dilaksanakan melalui sinergi Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Morowali dan BPP Waraa Kecamatan Lembo.

Menurut plt Kepala BPTP Sulteng, Nurdiah Husnah, pendampingan teknologi diawali pada tahun 2021 melalui kegiatan Upaya-Upaya Khusus (Upsus) sebagai salah satu gerakan masif yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian untuk meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas strategis. Hal ini diharapkan sebagai langkah awal dalam memenuhi katersediaan benih unggul dan bersertifikat.

Demplot seluas 1 ha dengan jagung komposit varietas Sukmaraga dapat menghasilkan 2,5 ton benih jagung. Artinya di musim tanam depan mampu memenuhi kebutuhan benih 1.000 ha.

Kepala Balai Besar Pengkajian Teknologi Petanian (BB2TP) Bogor, Fery Fahrudin Munier yang hadir mewakili Kepala Balitbangtan dalam arahannya menyampaikan bahwa jagung menjadi salah satu komoditas strategis yang digalakkan peningkatan produktivitasnya oleh Kementan. Dalam rangka peningkatan indek pertanaman jagung, Fery menegaskan pentingnya pendampingan teknologi agar dalam setahun dapat panen sebanyak 4 kali.

Pengembangan areal pertanaman jagung dilakukan karena produktivitas jagung hingga saat ini rata rata baru mencapai 3-4 ton pipilan kering. Dengan adanya dukungan inovasi teknologi berupa penggunaan benih bermutu dan berlabel, produksi jagung dapat mencapai hingga 8 ton per hektar pipilan kering.

“Varietas uanggul dari hasil penelitian dan pengkajian Badan Litbang Kementerian Pertanian diharapkan dapat sampai ditangan petani salah satunya dengan model pendampingan teknologi bersama BPTP,” tegas Fery.

Pada kesempatan tersebut, Staf Khusus Menteri Pertanian, Yesiah Ery Tamalagi yang bersama tamu undangan lainnya turut menggunakan seed transplanter saat penanaman benih di lokasi gertam. Yesiah sangat mengaprisiasi dedikasi petani, serta upaya sinergi Balitbangtan, melalui BBP2TP dan jajaran BPTP bersama semua pihak dalam memperjuangkan ketersediaan pangan di wilayah tersebut.

Bupati Morowali Utara yang diwakili oleh Asisten II bidang perekonomian saat membuka acara berharap agar teknologi Balitbangtan melalui pendampingan BPTP Sulteng tersebut betul-betul sesuai dengan kondisi wilayahnya dan mudah diaplikasikan petani guna meningkatkan kesejahteraannya.

Turut hadir dalam Gerakan Tanam tersebut anggota DPD RI Lucy Semen, Ketua HKTI Provinsi Sulteng, Ketua DPRD Kab. Morowali Utara, Kepala Cabang BRI Morowali Utara beserta jajaran SKPD terkait, penyuluh dan petani setempat. (Sumber BPTP Sulteng)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author