Dukung Revolusi 4.0, Balitbangtan Persiapkan Modernisasi Alsintan

Tangerang, Technology-Indonesia.com – Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian mendukung Revolusi 4.0 dengan mempersiapkan alat dan mesin pertanian (Alsintan) yang terintegrasi dengan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Inovasi pengembangan alat pertanian tengah dikembangkan oleh Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan) yang berada di Situgadung, Legok, Serpong, Tangerang.

Mekanisasi Alsintan antara lain autonomous tractor, drone sebar benih, drone sebar pupuk granule, Alsin panen olah tanah, sistem irigasi yang memanfaatkan drone dan dikendalikan oleh komputer.

Dalam kunjungan kerja ke BBP Mektan, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan, “Balai Besar ini memiliki daya dan kemampuan yang cukup handal dalam menciptakan prototype traktor, Alsin penanaman benih, Alsin pemanen tebu, bahkan teknologi sambung samping dengan mekanisme sederhana dapat dilakukan disini.”

Syahrul melanjutkan, “ Kita dorong kerjasama pemanfaatan prototype alsin ke UMKM dengan melibatkan pemerintah daerah yang terkait untuk mendorong akselerasi pertanian yang mendukung revolusi 4.0,” ujarnya.

Ditempat yang sama Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry memaparkan, “Tugas utama Balai Besar ini adalah melakukan rekayasa prototype pertanian dan menguji alat pertanian. Dalam melakukan rekayasa prototype pertanian dilakukan dua strategi yaitu pertama rekayasa murni mulai dari nol hingga menjadi prototype. Kedua, dengan reverse engineering, yaitu dengan memodifikasi prototype yang ada dipasaran, dan disesuaikan dengan agro ekologi daerah di Indonesia. Syaratnya performanya minimal harus sama atau lebih besar dengan prototype yang ada. “

Kepala BBP Mektan, Agung Prabowo menambahkan, “Hasil rekayasa Alsin dari reverse engineering dapat dipatenkan karena berbeda dengan desain awal, dan kandungan lokalnya minimal 70%. Ada beberapa komponen Alsin yang belum dapat dihasilkan oleh Indonesia, yaitu mesin engine dan Integrated Circuit (IC), jadi kita masih impor dari Jepang dan negara lain yang memiliki keunggulan ini,” paparnya.

Sejak tahun 2016, BBP Mektan telah merevitalisasi peralatan Laboratorium Disain dan Rekayasa berbasis Computer Numerical Control(CNC) untuk mengimbangi perkembangan industri alsintan didunia. Hasil rekayasa BPP Mektan diharapkan dapat mendukung pertanian maju, mandiri dan modern mulai dari alsin pra panen, panen dan pengolahan hasil pertanian. Sarana laboratorium uji di BBP Mektan sudah di revitalisasi khususnya dengan penambahan sarana uji pompa air dan traktor roda 4 (TR4) dengan daya > 90 hp untuk meningkatkan kapasitas uji alsintan. Selain itu terdapat 13 laboratorium uji alsintan lain yang tersebar diberbagai provinsi di Indonesia.

Laboratorium penguji BBP Mektan memiliki fasilitas uji Lab Traktor Roda 4 dengan kapasitas sampai dengan 200 hp , Traktor Roda 2, pompa air irigasi sampai dengan pompa berdiameter 10 inchi, sprayer dan laboratorium Alsintan pascapanen. Jumlah Alsin yang telah diuji 3 tahun terakhir, sebagai berikut, pada tahun 2018 sebanyak 286 unit, tahun 2019 sebanyak 325 unit, dan sampai November 2020 sebanyak 233 unit dengan nilai Rp 2,3 milyar. (Amy Pramitasari)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author