Disbun Inhil Gandeng BPTP Riau Tanggulangi Hama Kumbang Kelapa

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Perkebunan merupakan sektor unggulan di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau dengan luas 431.000 hektare (ha) dan 80% merupakan milik masyarakat setempat. Hal ini didukung distribusi lapangan pekerjaan masyarakat Inhil yang mayoritas bergerak di sektor pertanian khususnya subsektor perkebunan.

Dilihat dari perspektif ketersediaan sumber daya di bidang perkebunan seperti luas lahan yang potensial serta ketersediaan tenaga kerja, Kabupaten Inhil sangat berpotensi dikembangkan sebagai kawasan sentra perkebunan. Perkembangan kegiatan perkebunan di Kabupaten Inhil menunjukkan kecenderungan yang meningkat. Hal ini dapat dilihat dari makin luasnya lahan perkebunan, meningkatnya produksi dan makin beragamnya tanaman perkebunan yang diusahakan petani.

Salah satu hama utama tanaman kelapa adalah kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros). Serangan hama ini dilaporkan sudah terjadi secara masif di Kabupaten Inhil. Luas kebun kelapa yang terserang diperkirakan mencapai 1.975,5 ha. Berdasarkan klasifikasinya, kebun kelapa yang terserang termasuk kategori ringan mencapai 1.192,5 ha dan berat mencapai 783 ha. Serangan hama ini sangat merugikan secara ekonomis karena dapat menyebabkan tanaman kelapa mati, baik tanaman kelapa yang masih muda maupun yang sudah tua.

Karena itu Dinas Perkebunan Kabupaten Inhil menggandeng Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau untuk melakukan kajian organisme pengganggu tanaman (OPT) perkebunan di Kabupaten Inhil. Pada 2019 lokasi pengkajian akan dilaksanakan di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran dan Desa Sungai Nyiur, Kecamatan Tanah Merah.

“Harapan kami, BPTP Riau bisa membantu mengatasi masalah hama kumbang kelapa yang sudah menjadi masalah utama petani kelapa di Kabupaten Inhil” terang Sekretaris Disbun.

Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan adalah untuk mengetahui secara pasti sumber terjadinya serangan hama kumbang Oryctes rhinoceros di kebun kelapa milik masyarakat di kawasan perbatasan dengan kebun perusahaan berdasarkan hasil kajian akademis dan penelitian, sebagai bahan rujukan dalam merumuskan penyelesaian sengketa antara pihak perusahaan dengan masyarakat pemilik kebun kelapa.

Tujuan lainnya untuk menyusun rumusan upaya pengendalian serangan hama kumbang Oryctes rhinoceros yang terjadi di kebun kelapa milik masyarakat dan menimbulkan berkurangnya produktivitas, matinya kebun kelapa milik masyarakat serta berdampak secara ekonomis. Terakhir, untuk merumuskan tata kelola kebun yang baik, sehingga tidak berdampak bagi munculnya serangan organisme pengganggu tanaman perkebunan di masa mendatang.

Pada kesempatan ini, Kepala BPTP Riau, Nana Sutrisna menandatangani MoU dengan Dinas Perkebunan Kabupaten Inhil. “BPTP Riau berkomitmen untuk mendampingi kegiatan pengembangan kelapa di Kabupaten Inhil karena perkebunan kelapa merupakan sektor unggulan di Kabupaten ini,” ungkap Nana.

Selain penandatanganan MoU, dipaparkan metodologi pengkajian oleh Sarifah Ulfah selaku Ketua tim pengkajian dan dilanjutkan dengan diskusi untuk menjaring masukan peserta terhadap metodologi yang telah dipresentasikan.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author