Jakarta, Technology-Indonesia.com – Taman Sains Pertanian (TSP) Jeruk Balijestro siap bersinergi untuk mensukseskan Youth Entrepreneurship and Employment Support Service Programme (Program YESS). Program YESS bertujuan mengakselerasi program regenerasi petani dengan mencetak petani milenial yang berjiwa wirausaha pertanian dan berdaya saing.
Program YESS merupakan salah satu sinergi program antara Kementerian Pertanian (Kementan) dan International Fund for Agricultural Development (IFAD). Dalam Program YESS, dilakukan peningkatan kapasitas pemuda perdesaan menjadi wirausahawan muda pertanian yang mempunyai akses permodalan, akses pemasaran, dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi kaum muda di wilayah perdesaan tersebut.
Dalam rangka uji tuntas dan penilaian business development service providers (BDSP) program YESS tahun 2021, diadakan koordinasi antar instansi di P4S Intan di Desa Suwaru, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Rabu (17/3/2021). Polbangtan Malang sebagai penyelenggara mengundang seluruh penyuluh di Kabupaten Malang dan instansi Kementan lingkup Malang Raya, salah satunya Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro).
Program YESS dilakukan di empat provinsi sebagai pilot project yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan. Di Jawa Timur lokasinya ada di empat kabupaten yaitu Kabupaten Malang, Pacitan, Pasuruan dan Tulungagung.
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti menerangkan bahwa Program YESS bertujuan meningkatkan produktivitas tenaga kerja muda pertanian dengan membekali berbagai keterampilan. Ditargetkan 120 ribu pemuda berusia 21-40 tahun aktif mengikuti Program YESS. Untuk, Kabupaten Malang ditargetkan 10 ribu peserta.
Balitjestro yang diwakili Zainuri Hanif menyampaikan peran TSP Jeruk yang bisa untuk diajak bersinergi mensukseskan program mencetak petani milenial. Selama ini TSP Jeruk telah melakukan berbagai bimbingan teknis (Bimtek) dan pelatihan, namun sifatnya masih insindentil.
TSP Jeruk yang diresmikan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada 14 Agustus 2020 fungsi utamanya adalah inkubasi bisnis. Wilayah Kostratani Balitjestro yaitu Kecamatan Dau merupakan sentra jeruk dan banyak petani muda dan Kelompok Wanita Tani (KWT) yang terlibat. Usaha pertanian dari hulu dan hilir tentang jeruk dapat dikembangkan. Tentunya program akan berhasil bila dikelola dan didukung berbagai pihak.
Menanggapi hal itu, Idha menyambut baik peluang untuk bersinergi dengan TSP Jeruk Balitjestro. Lebih lanjut akan dilakukan koordinasi, supaya antar institusi di Kementerian Pertanian mampu menjalankan berbagai program yang sedang berlangsung.
Inkubasi Bisnis
TSP Jeruk Balitjestro didirikan sebagai tempat pelatihan dan pemagangan, inkubasi bisnis, percontohan, kerjasama bisnis dan wisata edukasi untuk tanaman jeruk dan buah subtropika.
Saat peresmian TSP Jeruk pada 14 Agustus 2020, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Fadjry Djufry mengatakan bahwa TSP Jeruk Balitjestro hadir untuk mempercepat hilirisasi produk dan hasil penelitian Balitbangtan, khususnya untuk komoditas jeruk dan buah subtropika. TSP jeruk hadir untuk mempercepat buah Indonesia sebagai subtitusi impor.
Lebih lanjut Fadjry menerangkan bahwa lingkup kegiatan TSP Jeruk yaitu pelatihan dan pemagangan, inkubasi bisnis, percontohan (show window), kerjasama bisnis dan wisata edukasi. TSP Jeruk terdiri dari tiga kegiatan utama yaitu perbenihan, on farm dan pascapanen.
Inovasi yang dikembangkan perbenihan yaitu teknologi produksi jeruk bebas penyakit yang dikembangkan di Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) Punten dan IP2TP Tlekung, screen house (shade house) dan laboratorium.
Kegiatan on farm yang dikembangkan yaitu teknologi jeruk Sitara (sistem tanam rapat), Bujangseta (pembuahan berjenjang sepanjang tahun), dan organik. Sedangkan kegiatan pascapanen yang dikembangkan yaitu packing house operation dan aneka produk olahan jeruk pangan dan non pangan.
Produk unggulan TSP Jeruk di perbenihan yaitu benih sumber jeruk bebas penyakit sebanyak 39 ribu yang sudah beredar di 26 Provinsi, benih sebar jeruk sebanyak 15 juta di 30 provinsi yang setara dengan 39 ribu ha (69%) dari total luas area panen jeruk nasional. TSP Jeruk Balitjestro menjadi rujukan utama pengembangan jeruk nasional.
Produk TSP Jeruk di on farm yaitu Pupuk Biojestro yang formulasi bahan pupuknya bersumber dari bahan organik dan mineral alami yang berkualitas serta diperkaya dengan mikroba fungsional yang menguntungkan. Biojestro adalah pupuk ramah lingkungan yang diformulasi sesuai dengan kebutuhan tanaman jeruk. Dengan tanaman jeruk yang sehat, maka diharapkan daya saing jeruk Indonesia akan meningkat.
Sedangkan produk pascapanen yang siap edar yaitu Jestrofreh, JestroCare, Jestro Hand Gel Sanitizer, Jestro Wingko Jeruk, Jestro Yogurt, Jestro Manisan Jeruk, Jestro Minuman Serbuk Jeruk, Jestro clean, Jestro Soap, Jestro Aroma Terapi, Jestro Keripik, Jestro Selai, Jestro Marmalade, dan lain-lain.
Cetak Petani Milenial, TSP Jeruk Balitjestro Siap Dukung Program YESS
