BPTP Lampung Monitoring Proses Perbenihan Inpari IR Nutri Zinc

Jakarta-Technology-Indonesia.com – Tim perbenihan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung dan Perwakilan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (KPTPH) Provinsi Lampung melakukan monitoring proses perbenihan padi Inpari IR Nutri Zinc pada kelompok tani penangkar di gudang Fa Bandul Besi Istana Benih, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur.

Menurut Ir. Ratna Wylis Arief, M.TA. dari tim perbenihan BPTP Lampung menyampaikan bahwa saat ini calon benih padi masih pada tahap proses penjemuran sampai kadar air aman simpan. Selanjutnya ditunggu proses dormansi selesai dan akan diuji di laboratorium Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) Provinsi Lampung.

“Calon benih yang lolos seleksi akan dipacking dan diberi label dengan kelas benih (ES) atau benih sebar oleh BPSB Provinsi Lampung. Benih akan siap salur sekitar akhir bulan Juli hingga awal bulan Agustus 2020,” kata Ratna yang mendampingi Ir. Herlin Retno, MP, Kabid Tanaman Pangan Dinas KPTPH Provinsi Lampung saat monitoring pada Jumat (19/6/2020).

BPTP Lampung pada awal 2020 melalui Kegiatan Perbenihan Tanaman Pangan, telah melakukan penanaman padi untuk diproduksi menjadi benih pada hamparan seluas 25 hektare (ha) di Desa Bumiharjo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur. Tujuannya untuk menyediakan benih sumber sekaligus mendiseminasikan varietas unggul baru (VUB) padi produk Badan Litbang Pertanian. Terdapat empat VUB padi yang ditanam yaitu Inpari 32, Inpari 39, Inpari 42, dan Inpago 8 serta terbaru varietas Inpari IR Nutri Zinc.

Khusus untuk padi unggul varietas Inpari IR Nutri Zinc ditargetkan menyediakan 40 ton benih untuk memenuhi kebutuhan Dinas KPTPH Provinsi Lampung. Benih Inpari IR Nutri Zinc tersebut digunakan untuk pengembangan pada 1.600 ha sawah di wilayah Provinsi Lampung khususnya daerah terindikasi stunting untuk ditanam pada musim tanam mendatang (Oktober-Maret).

Varietas padi Inpari IR Nutri Zinc mempunyai banyak kelebihan dibanding beberapa varietas padi lain dalam hal kandungan Zn. Berdasarkan data deskripsi yang dikeluarkan melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian tahun 2019, kandungan Zn pada varietas tersebut sebesar 34,51 ppm sementara varietas lain hanya berkisar 24.06 ppm.

Keunggulan tersebut diharapkan dapat mensukseskan program pemerintah dalam mengatasi masalah rawan gizi akibat kekurangan unsur Zinc pada anak masa pertumbuhan dan meminimalisir stunting di Indonesia.

Kekurangan Zn dalam tubuh mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh, produktivitas, dan kualitas hidup manusia. Kekurangan unsur gizi Zn juga menjadi salah satu faktor kekerdilan atau stunting pada anak usia tumbuh. Biofortifikasi pada Inpari IR Nutri Zinc diharapkan dapat membantu peningkatan nilai gizi sekaligus mengatasi kekurangan zinc dan zat besi pada masyarakat.

Varietas Inpari IR Nutri Zinc ini juga memiliki kadar amilosa 16,6 persen. Selain kaya nutrisi, varietas padi tersebut juga memiliki produktivitas tinggi, tahan hama WBC, Blas, dan Tungro, serta tekstur rasa nasi yang enak. Produksi benih Inpari IR Nutri Zinc diharapkan mampu membantu mengatasi kondisi daerah rawan gizi khususnya kasus stunting di wilayah Provinsi Lampung. (BPTP Lampung)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author