BPTP Kepri dan Dinas Pertanian Kota Tanjungpinang Kembangkan Inovasi Teknologi Budidaya Cabai Spesifik Lokasi

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Komoditas cabai banyak dibudidayakan oleh petani Kota Tanjungpinang dengan berbagai pendekatan teknologi. Di tingkat petani produksi cabai belum memberikan hasil yang sesuai harapan, sehingga perlu perbaikan inovasi teknologi khususnya budidaya.

Para petani pengguna sangat membutuhkan ada teknologi spesifik lokasi. Perlu perbaikan teknologi yang diterapkan petani seperti persiapan lahan, pemeliharaan, panen dan pasca panen, serta sistem pemasaran agar mempunyai nilai tambah, produk bermutu dan berdaya saing.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kepulauan Riau (Kepri) hadir di tengah-tengah petani dalam merakit inovasi teknologi dan mendiseminasikan kepada pelaku utama dan pelaku usaha. Kerjasama pendampingan bersama Dinas Pertanian Kabupaten/Kota akan mempercepat diseminasi inovasi teknologi pertanian.

Kepala BPTP Kepri, Sugeng Widodo mengungkapkan, BPTP Kepri salah satu tugasnya adalah melaksanakan pendampingan dalam menyampaikan rekomendasi teknologi pertanian spesifik lokasi. Hasil pengkajian BPTP Kepri dalam bentuk rekomendasi teknologi akan lebih baik bila diterapkan kepada pelaku utama dan pelaku usaha. Salah satu contoh pendampingan inovasi teknologi di Kota Tanjungpinang adalah kegiatan pengembangan tanaman sayuran dalam peningkatan produksi pertanian khususnya budidaya cabai.

“Penggunaan metode penyuluhan yang tepat akan berhasil dalam mendiseminasikan inovasi teknologi pertanian kepada pengguna. Model pendampingan dengan cara menggabungkan berbagai metoda penyuluhan seperti bimbingan teknis, kunjungan petani, dan mengoptimalkan lahan demplot sebagai media pembelajaran yang efektif,” kata Sugeng.

Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Tanjungpinang, Ahadi menyampaikan, pihaknya sebagai penanggungjawab kegiatan pengembangan tanaman sayuran dalam peningkatan produksi pertanian di Kota Tanjungpinang telah bekerjasama dengan BPTP Kepri sebagai penyedia inovasi teknologi pertanian (pendamping kegiatan).

“Demplot budidaya cabai merupakan percontohan bagi petani dalam perbaikan teknologi budidaya cabai di Kota Tanjungpinang. Petani kooperator sebagai pelaksana kegiatan agar menyerap ilmu pengetahuan yang disampaikan oleh pendamping kegiatan (Robinson Putra dan Arif Gunawan). Alhamdulillah berhasil baik dan hasilnya maksimal dapat meningkatkan Kesejahteraan Petani,” ujar Ahadi.

Pendampingan budidaya cabai dilaksanakan dalam satu periode musim tanam mulai tanam 6 dan 25 Desember 2019 hingga Mei 2020. Metode pendampingan dilaksanakan dengan cara bimbingan teknis, kunjungan lahan usahatani yang dijadikan lokasi percontohan.

Bimbingan teknis kegiatan budidaya cabai dilaksanakan sebanyak empat kali pertemuan yaitu: sebelum tanam, saat tanam, pemeliharaan, dan sampai panen. Pelaksanaan bimbingan teknis budidaya cabai setelah penanaman dilaksanakan dengan kunjungan lapang setiap satu minggu sekali, dan waktu tertentu sesuai kondisi pertanaman. Pemantauan budidaya selain kunjungan lahan usahatani juga memanfaatkan teknologi komunikasi (handphone), serta petani kooperator dibekali buku petunjuk teknis budidaya cabai.

Lahan demplot budidaya cabai seluas 0.5 hektare dengan dua petani kooperator yaitu zakaria (50 tahun) dan zul (45 tahun). Teknologi spesifik lokasi yang diterapkan dalam budidaya cabai adalah pengelolaan tanah sempurna, fermentasi pupuk pada lahan dengan penggunaan mulsa minimal 21 Hari, persemaian dengan perlakuan benih dengan pestisida dan fungisida, dan tanam bibit muda. Teknologi lainnya berupa pengendalan hama dan penyakit terpadu, pemupukan dasar, pemupukan susulan pada vegetatif dan generatif dengan metode kocor, penyiraman dan panen.

Produksi cabai sampai saat ini (17 Mei 2020) adalah 4.112 kg dengan panen cabai hijau, sedangkan panen merah 600 kg selanjutnya masih akan terus panen. Pemasaran hasil cabai dengan cara pedagang pengumpul langsung membeli kelahan petani cabai.

Zul, seorang petani kooperator mengungkapkan rasa senang karena dapat melaksanakan rekomendasi teknologi budidaya cabai dalam peningkatan pendapatan. Petani kooperator lainnya, Zakaria berharap BPTP Kepri dan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Tanjungpinang terus melakukan pembinaan petani secara berkelanjutan. (Sumber BPTP Kepri)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author