BPTP Kalbar Koordinasi Pengadaan Benih Lada Unggul

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Lada merupakan tanaman rempah-rempah yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia. Sebagai komoditas unggulan sektor perkebunan, lada memiliki nilai ekonomis tinggi sehingga menjadikan lada sebagai sumber devisa negara.

Prospek komoditi lada di Indonesia juga dapat dilihat dari potensi pasar domestik yang begitu besar yakni semakin berkembangnya industri-industri yang menggunakan lada sebagai bahan baku. Namun, produksi lada setiap tahunnya mengalami peningkatan dan juga penurunan.

Dalam upaya penyediaan dan pengembangan benih bermutu untuk meningkatkan produksi maupun produktivitas hasil panen, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Barat (Kalbar) pada 2021 menargetkan untuk melakukan kegiatan perbenihan lada.

Kepala BPTP Kalbar, Rustan Massinai pada Rabu (25/8/2021) bersama Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sri Sunardi dan Pejabat Pengadaan, Aswanto melakukan koordinasi dan persiapan pengadaan benih lada di Kalbar, yang dilaksanakan langsung dengan Tim Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro), Bogor. Terlihat pertanaman lada yang tersedia di Balittro dalam kondisi yang baik, beberapa varietas unggul lada yang ditanam seperti Natar 1, Petaling 1, Petaling 2, dan lain sebagainya.

Melalui koordinasi ini, harapannya kegiatan pengembangan benih unggul lada di Kalbar dapat berjalan dengan lancar dan memberikan dampak yang baik terutama untuk memajukan pertanian di Kalbar

Lada Unggul

Varietas Natar 1 dan Natar 2 yang dilepas tahun 1988 merupakan jenis lada yang sudah banyak dikembangkan di masyarakat. Varietas Natar I, memiliki daun berbentuk telur hingga opal. Buah muda berwarna hijau dan berubah menjadi merah jingga setelah matang. Daya lekat akar cukup kuat dan memiliki banyak akar lekat.

Varietas ini memiliki keunggulan antara lain sudah berbunga pada umur 10 bulan benih. Waktu yang diperlukan mulai dari berbunga sampai hingga buah masak sekitar waktu 8 bulan. Sementara untuk daya hasil, rata-rata buah pertandan sebanyak 57,3 butir, dengan produksi rata-rata 4,00 ton/hektare (ha) (±2,5 kg/pohon) lada hitam kering. Varietas jenis ini tahan terhadap hama penyakit kuning. Sementara untuk penyakit busuk pangkal batang medium sampai agak tahan.

Sementara Varietas Natar 2 memiliki bentuk daun bulat telur hingga memanjang. Untuk warna buah berubah dari hijau untuk yang muda menjadi merah jingga untuk yang telah matang. Daya rekat akar kuat dan jumlah akar lekat banyak.

Varietas Natar 2 mulai berbunga pada umur ± 12 bulan benih. Waktu yang diperlukan mulai dari berbunga sampai dengan buah masak mencapai umur ± 7 bulan. Rata-rata buah pertandan sebanyak 56 butir dan produksi 3,52 ton/ha (± 2,5 kg/pohon) lada hitam kering. Varietas ini tahan terhadap hama penyakit kuning. Namun agak peka terhadap busuk pangkal batang.

Lada varietas Petaling 1 dan Petaling 2 dilepas tahun 1988. Varietas Petaling 1 memiliki daun berbentuk Bulat Telur hingga belah ketupat. Buah muda berwarna hijau dan berubah menjadi merah jingga setelah matang.

Keunggulan Petaling 1 antara lain sudah berbunga pada umur 10 bulan benih. Waktu yang diperlukan mulai dari berbunga sampai hingga buah masak sekitar waktu 9 bulan. Untuk daya hasil, rata-rata buah pertandan yaitu sebanyak 60 butir, dengan produksi rata-rata 4,48 ton/ha (± 2,8 kg/pohon) lada putih kering. Varietas jenis ini agak tahan penyakit kuning dan peka terhadap busuk pangkal batang.

Sementara Varietas Petaling 2 memiliki daun berbentuk bulat telur hingga belah ketupat. Buah muda berwarna hijau dan berubah menjadi merah jingga setelah matang. Varietas ini sudah berbunga pada umur 11 bulan benih. Waktu yang diperlukan mulai dari berbunga sampai hingga buah masak sekitar waktu 8 bulan.

Rata-rata hasil buah pertandan yaitu sebanyak 80 butir, dengan produksi rata-rata 4,80 ton/ha (± 3,0 kg/pohon) lada putih kering. Varietas jenis ini agak tahan penyakit kuning dan peka terhadap busuk pangkal batang. (Sumber BPTP Kalbar dan Balittro)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author