BPTP Banten Salurkan Bantuan Benih VUB untuk Demplot Padi Khusus dan Spesifik Lokasi

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Varietas benih padi merupakan faktor penting yang menentukan produktivitas tanaman. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) telah melepas varietas benih padi dengan keunggulan khusus yang dikenal dengan istilah Varietas Unggul Baru (VUB) Khusus dan VUB Spesifik Lokasi yang memiliki potensi hasil tinggi.

Diseminasi inovasi VUB padi tahun ini dilakukan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Banten melalui Demplot VUB padi khusus dan spesifik lokasi dengan pendekatan Jarwo Super yang dilaksanakan di Desa Kedaleman, Kecamatan Cibeber dan Desa Cigiceh, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon, serta di Desa Jeruk Tipis, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang dengan total luas Demplot adalah 12 hektare (ha).

Demplot dilaksanakan dengan tahapan sosialisasi, melakukan kesepakatan melalui perjanjian kerjasama, penyerahan sarana produksi (benih) dan pendampingan pada semua tahapan kegiatan yang dilakukan bersama-sama dengan penyuluh dan Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) setempat.

Penyerahan benih dan pendampingan kegiatan persemaian di Kabupaten Serang telah berlangsung pada 18 Mei 2021 dan Kota Cilegon 19 Mei 2021. VUB khusus yang ditanam pada lokasi demplot adalah Inpari Nutri Zinc, dan VUB spesifik lokasi adalah Inpari 32 dan 43.

Inpari IR Nutri Zinc merupakan salah satu varietas unggul baru padi khusus yang dilepas Balitbangtan pada 2019. Varietas ini memiliki kandungan Zn yang tinggi untuk mengatasi stunting.

Varietas Inpari 32 dilepas pada tahun 2013 oleh Balitbangtan melalui Balai Penelitian Tanaman Padi (BB Padi). Karakteristik dari varietas ini antara lain tekstur nasi yang sedang dengan kadar amilosa kurang lebih 23,46%.

Inpari 32 memiliki potensi hasil mencapai 8,42 Gabah Kering Giling dan memiliki ketahanan terhadap penyakit hawar daun bakteri patotipe IV dan VIII, tahan blas ras 033, agak tahan blas ras 073 dan agak tahan tungro ras Lanrang.

Sementara Inpari 43 Agritan Green Super Rice (GSR) merupakan varietas padi hasil rakitan Balitbangtan yang dilepas pada 2016. Istilah Green Super Rice diberikan karena Inpari 43 ramah lingkungan (Green) sebab mampu mengurangi penggunaan input seperti pestisida, pupuk kimia, dan air. Potensi hasilnya juga tinggi > 9 ton/hektare (Super Rice).

Keunggulan Inpari 43 adalah berumur genjah (111 hari), tanaman pendek (88 cm), daun bendera panjang dan tegak, serta malai tersembunyi sehingga aman dari serangan hama burung. Varietas ini tahan penyakit Tungro, Blas, dan Hawar Daun Bakteri. Rasa nasinya enak/pulen. Inpari 43 masih mampu berproduksi tinggi pada kondisi sub optimal (kekeringan atau kebanjiran).

Pendampingan persemaian dilaksanakan dengan penyampaian materi teknologi persemaian dan pembimbingan langsung terhadap kegiatan di lahan.

Teknologi persemaian yang direkomendasikan adalah pelimbangan, perendaman dan pemeraman benih yang dilakukan selama 2 hari dan dilanjutkan dengan penyebaran benih pada lahan persemaian. Kebutuhan benih per hektare lahan adalah 25 kg. Lahan yang digunakan untuk menyemai 25 kg benih adalah seluas 400 m².

Rencana kegiatan selanjutnya adalah pendampingan dan pelatihan petani pelaksana demplot yang meliputi pemeliharaan persemaian, pengolahan lahan, pemindahan benih, penanaman dan seterusnya hingga pascapanen.

Melalui penggunaan VUB padi khusus dan spesifik lokasi dengan pendekatan Jarwo Super tersebut diharapkan produktivitas padi dapat meningkat. (Sumber BPTP Banten)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author