Balitbangtan Kembangkan Jeruk Siam Medan Tanpa Biji

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Balitbangtan berhasil mengembangkan jeruk Siam Medan tanpa biji (seedless). Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan mutu dan jumlah jeruk nusantara .

Peneliti Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetika Pertanian (BB Biogen) Mia Kosmiatin mengatakan jeruk merupakan salah satu buah yang sangat digemari. Keunggulan buah yang rasanya enak (manis), bergizi tinggi, penampilannya menarik dan mudah cara mengkonsumsinya.

Sebagian konsumen lebih menggemari jeruk impor karena sudah memenuhi preferensi pasar yaitu warna buah menarik, mudah dikupas dan seedless (tidak semua). “Untuk menekan impor salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah perlunya meningkatkan mutu dan jumlah jeruk nusantara,” ungkap Mia pada Selasa (17/4/2018).

Beberapa jenis jeruk nusantara memiliki kelemahan antara lain bijinya banyak, warna kurang menarik dan rasanya agak masam. Karakter seedless yang tidak memiliki biji atau bijinya sangat sedikit merupakan salah satu karakter buah jeruk yang sangat diinginkan.

Salah satu upaya untuk memperbaiki kualitas jeruk nusantara, lanjutnya, dapat dilakukan dengan pemuliaan untuk menghasilkan jeruk seedless. Pemuliaan jeruk untuk karakter seedless sebenarnya sulit dilakukan dengan cara konvensional melalui persilangan seksual karena terkendala sterilitas jantan yang umum pada jenis jeruk tanpa biji.

Untuk mengatasi kendala tersebut, salah satu cara yang dapat dilakukan melalui aplikasi bioteknologi selular dengan cara merakit tanaman triploid yang akan menghasilkan buah seedless. Ini dapat terjadi karena ketidakseimbangan perpasangan kromosom saat gametogenesis. Pada jeruk, perakitan tanaman triploid dapat dilakukan dengan menyilangkan tanaman diploid monoembrionik sebagai induk betina dengan tanaman tetraploid.

Namun, menurut Mia, aplikasi bioteknologi ini belum bisa dilakukan di Indonesia karena plasmanutfahnya belum ada. Karena itu, Perakitan tanaman triploid dilakukan dengan mengkulturkan dan meregenerasikan jaringan endosperma yang secara alami tingkat ploidinya triploid membentuk tanaman lengkap (individu baru).

Saat ini Badan Litbang Pertanian (Blitbangtan) berhasil meregenerasikan jaringan endosperma jeruk Siam Medan (citrus nobilis). Hasil buah pada musim buah yang pertama menunjukkan karakter buah seedless.

Proses pembentukan tanaman triploid dilakukan melalui Jaringan endosperma diisolasi dari biji buah muda. Jaringan endosperma ini kemudian dikulturkan/ditanam pada media khusus untuk meregenerasikan jaringan endosperma menjadi tanaman lengkap didalam botol (in vitro).

“Tunas in vitro disambungkan pada batang bawah dengan teknik shoot tip grafting, dari populasi ini disambungkan kembali pada tanaman jeruk berproduksi dengan teknik top working grafting,” terangnya.

Penelitian ini, lanjutnya, masih tahap pengujian, meskipun secara teori tanaman triploid ini sudah menghasilkan buah seedless tetap harus uji di lapang.

“Lokasi pengujian ada di Pacet, Cianjur, Jawa Barat dan Batu, Malang, Jawa Timur. Tanaman jeruk di lokasi ini sudah berbuah satu kali musim, namun harus kita lihat stabilitasnya,” ungkapnya.

Tanaman triploid jeruk Siam Medan saat ini sedang berbuah kedua kali dan selanjutnya akan di lakukan uji kebenaran sebelum didaftarkan sebagai VUB (varietas unggul baru) tanaman jeruk siam medan triploid atau seedless.

Mia berharap jeruk ini segera dapat didaftar dan selanjutnya diperbanyak dan disebarkan agar dapat meningkatkan pendapatan petani, mutu gizi masyarakat sekaligus menghemat devisa.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author