Menristekdikti: Pendidikan Akuntansi Harus Manfaatkan Perkembangan Teknologi Informasi

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Teknologi informasi berkembang sangat cepat. Dunia pendidikan tinggi khususnya pendidikan ilmu akuntansi harus mampu memanfaatkan perkembangan teknologi informasi agar tetap relevan dengan tuntutan era Revolusi Industri 4.0.

“Dalam era Revolusi Industri 4.0, kurikulum yang ada didalam pendidikan akuntansi harus dapat digabungkan dengan perkembangan teknologi informasi. Dalam hal pelaporan kepada publik, sistem informasi saja tidak cukup,” ungkap Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir saat membuka Simposium Nasional Akuntansi (SNA) XXI, di GOR 27 September, Universitas Mulawarman (Unmul), Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis (6/9/2018).

Menteri Nasir mengapresiasi acara rutin tahunan SNA ke-21 yang dinilai telah memberikan kontribusi dan pengaruh positif terhadap negara dan pemerintah, khususnya dalam mengelola good governance.

“Apresiasi yang tinggi saya berikan kepada profesi akuntan, melalui Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) juga, semoga bisa terus mencetak kader-kader yang mampu mendorong good governance atau tata kelola pemerintahan yang baik, tata kelola yang mengedepankan akuntabilitas, responsibilitas, dan transparansi,” tutur Nasir.

Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Ainun Na’im, yang merupakan Dewan Pengurus IAI mengatakan bahwa perguruan tinggi harus mampu melahirkan lulusan akuntan dengan daya saing tinggi sesuai dengan tuntutan perkembangan Revolusi Industri 4.0. Saat ini akuntan Indonesia tidak hanya bersaing dengan sesama akuntan dalam negeri, namun juga bersaing dengan akuntan dari luar negara.

Ainun mengatakan, sampai saat ini IAI mempunyai peran dan kontribusi yang besar pada perkembangan akuntansi di Indonesia dalam menghasilkan tenaga-tenaga akuntansi profesional dan meningkatkan kualitas pendidikan di bidang akuntansi.

“IAI adalah organisasi yang dikembangkan oleh para akuntan Indonesia, bukan lembaga pemerintah. IAI adalah organisasi swasta yang punya peran besar dalam mendukung perekonomian negara. Kita juga telah mendapatkan kepercayaan masyarakat dan pemerintah,” imbuh Ainun.

SNA ke-21 yang dihadiri sekitar 650 peserta ini merupakan hajat nasional tahunan seluruh masyarakat Akuntansi Indonesia untuk melakukan silaturahmi para pemerhati Akuntansi Indonesia.

Ketua Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Pendidik (IAI-KAPd), Nunuy Nur Afiah menyampaikan, SNA merupakan wadah bergengsi eksklusif untuk mempresentasikan hasil riset terbaik dalam bidang akuntansi oleh para peneliti, pendidik, mahasiswa, dan praktisi dari seluruh Indonesia.

“Kita yakin kompartemen akuntan pendidik akan menjadi leading dan trusted untuk memperkuat kualitas pendidikan dan mendorong perekonomian bangsa. Karena profesi akuntan bisa menjadi pengawal pemerintahan dengan menjaga prinsip akuntanbilitias, responsibilitas, dan transparansi,” ucap Nunuy.

Usai menghadiri SNA XXI, Menristekdikti bersama Rektor Unmul l, Sesjen Ainun Na’im dan perwakilan IDB melakukan Ground Breaking Gedung Proyek 4 in 1 IDB di Unmul. Kegiatan ini merupakan Ground Breaking pertama dari empat perguruan tinggi yang mendapatkan bantuan Proyek 4 in 1 IDB. Tiga perguruan tinggi lainnya adalah Universitas Jember, Universitas Negeri Malang, dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author