Menristekdikti: Optimalkan Kursi di PTN melalui Seleksi Mandiri

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Setelah pelaksanaan SNMPTN dan SBMPTN selesai, beberapa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) membuka pendaftaran seleksi mandiri yang pelaksanaannya diatur dan ditetapkan oleh masing-masing PTN. Seleksi mandiri diselenggarakan untuk memenuhi daya tampung paling banyak 30% dari daya tampung program studi yang bersangkutan.

Salah satu PTN yang melaksanakan Seleksi Ujian Mandiri (SUM) adalah Universitas Diponegoro (Undip). SUM Undip diikuti sekitar 31.610 pendaftar untuk memperebutkan 2.359 kursi dengan lokasi tes di 21 kota yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Ini pendaftarnya saya rasa sangat tinggi sekali. Dibandingkan tahun lalu yang berjumlah 26 ribu sehingga naik sebesar 25%,” terang Menristekdikti Mohamad Nasir usai meninjau peserta ujian di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB), Kampus Undip Tembalang, Semarang, Sabtu (14/7/2018).

Menteri Nasir mengatakan seleksi mandiri tetap digelar karena di dalam penerimaan mahasiswa baru ada beberapa faktor dimana kuota SBMPTN maupun SNMPTN mungkin tidak terpenuhi. “Mungkin diterima di perguruan tinggi lain seperti perguruan tinggi kedinasan sehingga meninggalkan SBMPTN atau SNMPTN,” sebutnya.

Untuk itu, lanjutnya, Kementerian memfasilitasi PTN untuk menyelenggarakan seleksi mandiri dengan ketetapan yang diserahkan pada PTN masing-masing dengan daya tampung maksimal 30%.

“Hal ini supaya tidak ada kursi kosong di kampus. Tapi PTN tetap dibatasi karena arahan presiden PTS (Perguruan Tinggi Swasta) juga harus berkembang. Karena masalah APK kita yang masih rendah yaitu 31,5%. Maka harus didorong ke depan agar meningkat melalui PTS,” terang Nasir.

Dalam kesempatan tersebut, Menristekdikti mengapresiasi Undip yang telah melaksanakan seleksi mandiri dengan jumlah pendaftar yang banyak. Menurut Nasir, seleksi mandiri ini merupakan upaya yang dilakukan Undip untuk mempertahankan NKRI.

“Jangan sampai yang diterima hanya yang lokal saja, tapi di seluruh lokasi tes,” harap Nasir.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author