Menristekdikti : Eksplorasi Diri Hadapi Revolusi Industri 4.0

alt

Menristekdikti Mohammad Nasir saat memberi kuliah umum di Kampus FEB UHAMKA, Ciracas, Senin (5/3/2018). Foto Tulus Jogolo Sepuh/ BKKP Kemenristekdikti

 
Technology-Indonesia.com – Memasuki era Revolusi Industri 4.0, bangsa Indonesia harus mampu mengeksplorasi diri agar dapat berdaya saing. Riset, teknologi, dan pendidikan tinggi memiliki peran penting dalam membangun daya saing serta meningkatkan kesejahteraan sosial dan keadilan.
 
“Pendidikan tinggi dan pelatihan, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta inovasi dan ratifikasi bisnis dianggap mampu mengurangi kesenjangan sosial,” ujar Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir saat memberi kuliah umum bertajuk “Kebijakan Nasional Pendidikan Tinggi Indonesia Menghadapi Revolusi Industri 4.0” di Kampus FEB UHAMKA, Ciracas, Senin (5/3/2018).
 
Menteri Nasir di depan civitas akademika UHAMKA menjelaskan kebijakan baru pemerintah dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0 khususnya program kelembagaan, pembelajaran dan kemahasiswaan. Diantaranya reorientasi kurikulum untuk membangun kompetensi yang diperlukan oleh Revolusi Industri 4.0, dimana membebaskan nomenklatur program studi untuk mendukung pengembangan kompetensi industri 4.0.
 
“Saya selalu menekankan bahwa prodi harus menyesuaikan perkembangan zaman. Tidak harus terikat nomenklatur yang ada. Yang penting adalah rumpun ilmunya,” ujarnya.
 
Menteri Nasir juga membeberkan kebijakan lainnya yaitu membangun teaching factory industri 4.0 dan melaksanakan perkuliahan online. Perkuliahan online atau Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) ditujukan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pendidikan tinggi secara fleksibel lintas ruang serta waktu dengan menggunakan teknologi informasi. 
 
Sistem perkuliahan online ini bisa dilaksanakan pada mata kuliah, prodi, dan perguruan tinggi yang telah berbasis cyber university. Indonesia sendiri memiliki Universitas Terbuka (UT) yang telah dikembangkan lebih lanjut, yang berperan sebagai Cyber University of Indonesia. 
 
“Pelaksanaan PJJ harus memerhatikan kualitas, memenuhi standar PJJ yang meliput aspek sumberdaya, tata kelola, sarpras, capaian dan penyelenggaraan pembelajaran,” tuturnya.
 
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Nasir juga mendorong UHAMKA ikut mendukung program pemerintah untuk mengembangkan PJJ. Menristekdikti juga mengapresiasi UHAMKA yang telah mendapatkan akreditasi A di antara 18 perguruan tinggi lain yang telah terakreditasi A.
 
Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author