Ilmuwan Inggris Kembangkan Teori Relativitas Einstein Dan Raih Penghargaan

Jakarta – Gustav Holzegel, ilmuwan dari Imperial College London, Inggris, berhasil mengembangkan teori relativitas umum Einstein dan meraih penghargaan bergengsi Blavatnik Award. Ini adalah penghargaan yang didedikasikan untuk ilmuwan muda usia di bawah 42 tahun. Dia berhasil membawa pulang hadiah sebesar US$ 30 ribu (setara Rp 420 juta).

“Saya senang menerima hadiah ini dan saya ingin berterima kasih kepada tim saya. Karena tanpa tim, ini tidak mungkin terjadi,” ujar Holzegel, seperti dikutip laman Imperial College, pekan lalu.

Pria yang fokus di Departemen Matermatika itu berhasil mengembangkan bukti matematika yang ketat dari pertanyaan fisika yang berkaitan dengan teori relativitas umum. Secara khusus, karyanya menjawab pertanyaan tentang apa yang akan terjadi setelah lubang hitam besar diguncang–lebih dikenal sebagai dugaan stabilitas lubang hitam.

Dugaan tersebut memperkirakan bahwa lubang hitam pada akhirnya akan mengendap menjadi bentuk yang stabil dengan cara yang sama kembali ke bentuk aslinya setelah didorong. Namun, ini tetap tidak terbukti selama beberapa dekade, bahkan untuk black hole paling sederhana.

Pada 2016, Holzegel dan timnya pertama kali membuktikan versi dugaan lubang hitam sederhana, lubang dengan bentuk bulat dan tanpa rotasi atau muatan listrik bersih. Tindak lanjut dari karyanya telah mengarah ke solusi yang lebih lengkap untuk dugaan stabilitas lubang hitam.

Holzegel juga telah bekerja di bidang lain dari teori relativitas umum. Misalnya, menghasilkan serangkaian makalah tentang persamaan bidang Einstein yang memiliki implikasi penting dalam teori string dan fisika partikel.

Founder and Chairman of Access Industries yang juga Head of the Blavatnik Family Foundation, Sir Leonard Blavatnik mendorong bakat cemerlang dari para ilmuwan muda. Hal itu, kata dia, menjadi tujuan dari digelarnya Blavatnik Award. “Kami berusaha menciptakan dampak positif pada kemakmuran negara di masa depan. Juga mempercepat penemuan ilmiah dan inovasi yang dapat dimanfaatkan manusia, serta mendorong orang lain untuk mengikuti jalan mereka,” kata Blavatnik

Para pemenang Blavatnik Awards 2019 akan diberikan penghargaan pada upacara di Museum Victoria dan Albert di London pada 6 Maret 2019. Keesokkan harinya para penerima penghargaan akan mempresentasikan penelitian mereka dalam simposium publik bertajuk “Cure, Create, Innovate: 9 Young Scientists Tranforming Our World” di Science Museum, London.

6 Penghargaan Bergengsi untuk Ilmuwan Dunia

Selain Blavatnik Award, dunia sains memiliki beberapa penghargaan yang cukup bergengsi, seperti Breakthrough Prize. Penghargaan bagi para ilmuwan tentu tidak dapat menandingi sebuah kehormatan atau pengakuan nama seperti Hadiah Nobel. Namun, dapat membawa pulang salah satu dari penghargaan tersebut menjadi kebanggaan tersendiri bagi para ilmuwan.

1. Nobel Prize

Ada beberapa penghargaan dari jenis apa pun yang lebih dikenal dari pada Nobel Prize. Setiap tahun di Swedia dan Norwegia, penghargaan akan diberikan kepada pria dan wanita yang layak dihormati di bidang kimia, ekonomi, sastra, perdamaian, fisika dan fisiologi atau kedokteran.

Masing-masing dari mereka yang terhormat menerima medali emas dan uang tunai lebih dari US$ 1 juta (setara Rp 14 miliar), jika hanya ada satu pemenang dalam kategori itu. Alfred Nobel, seorang penemu Swedia, menggunakan hampir 95 persen kekayaannya untuk mendanai Hadiah Nobel. Penghargaan pertama diberikan pada 1901, lima tahun setelah dia meninggal.

2. Lasker Award

Lasker Awards, yang dikelola oleh Lasker Foundation sejak 1945, diberikan kepada orang-orang yang telah membuat kemajuan besar dalam diagnosis, perawatan, penyembuhan dan pencegahan penyakit manusia. Kategori-kategori tersebut termasuk Pengharhaan Albert Lasker Basic Medical Research, Penghargaan Layanan Publik Lasker-Bloomberg,

Penghargaan Penelitian Medis Klinik Lasker-DeBakey dan Penghargaan Prestasi Khusus Lasker-Koshland dalam Ilmu Kedokteran. Masing-masing pemenang dianugerahi US$ 250 ribu (setara Rp 3,5 miliar). Sudah hampir 100 orang yang telah menerima penghargaan ini setelah menerima Hadiah Nobel.

3. Wolf Prize

Penghargaan ini diberikan oleh Wolf Foundation sejak 1978. Pemenang berhak menerima hadiah sebesar US$ 100 ribu (setara Rp 1,4 miliar). Kategori-kategori penghargaan ini meliputi pertanian, fisika, kedokteran, kimia, matematika, dan seni. Sejumlah orang merasa bahwa memenangkan salah satu dari kategori ini adalah kehormatan kedua paling bergengsi setelah Hadiah Nobel.

Sekitar setengah dari mereka yang memenangkan penghargaan Wolf Foundation dalam bidang fisika juga memenangkan Hadiah Nobel. Juga, tidak ada Hadiah Nobel dalam kategori pertanian. Banyak yang percaya bahwa Wolf Prize adalah kehormatan paling bergengsi yang bisa didapatkan di bidang itu.

4. Breakthrough Prize

Meskipun set penghargaan ini baru dimuali 2012, Breakthrough Prize telah mendapatkan reputasi yang cukup baik, karena jumlah uang yang diterima oleh pemenang fantastik yaitu US$ 3 juta (setara Rp 42 triliun). Dan kemewahan upacara penghargaan yang disiarkan televisi yang dirancang untuk meniru Oscar.

Hampir US$ 22 juta hadiah diklaim pada upacara penganugerahan 2015, yang berlangsung di jantung Silicon Valley, di Mountain View, California. Breakthrough Prize diberikan dalam kategori fisika dasar, ilmu hayati, dan matematika.

5. Abel Prize

Abel Prize digelar karena tidak ada kategori matematika pada upacara penghargaan Hadiah Nobel. Ini menjadikannya Hadiah Nobel matematika secara de facto. Faktanya, Sophus Lie membuat rencana untuk membuat penghargaan ini pada 1902 tak lama setelah mengetahui bahwa tidak akan ada Hadiah Nobel dalam matematika.

Pemerintah Norwegia mendirikannya pada 2001 dan dinamai Niels Henrik Abel, seorang ahli matematika Norwegia. Dia adalah ilmuwan dengan umur pendek, meninggal padausia 26 tahun. Mereka yang memenangkan kehormatan ini menerima hadiah US$ 750 ribu (setara dengan Rp 10,5 miliar).

6. Blavatnik Award

Blavatnik Award digelar dengan tujuan mendorong bakat ilmuwan muda usia di bawah 42 tahun yang cemerlang di Inggris. Penerima penghargaan ini berkah membawa pulang hadiah sebesar US$ 30 ribu (setara Rp 420 juta).

Dikutip dari Tempo.co

You May Also Like

More From Author