BSN Targetkan Universitas Pakuan sebagai Role Model Penerapan SNI

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Bambang Prasetya menilai sudah sewajarnya perguruan tinggi menjadikan standardisasi sebagai salah satu program untuk digalakkan. Hal ini karena standardisasi sangat berpengaruh terhadap kemajuan bangsa.

“Kita bisa melihat hubungan antara negara maju dengan standar yang dipakai. Korelasinya pasti positif,” ujar Bambang di sela penandatanganan Nota Kesepahaman tentang pembinaan dan pengembangan standardisasi dan penilaian kesesuaian antara BSN dengan Universitas Pakuan di Bogor, Selasa (14/08/2018).

Nota kesepahaman ini meliputi pendidikan dan pelatihan standardisasi dan penilaian kesesuaian (SPK); peningkatan partisipasi akademisi dalam kegiatan SPK; Penyebarluasan informasi dan promosi SPK; Riset dan diseminasi hasil riset di bidang standardisasi; serta pembinaan dan pengembangan lembaga penilaian kesesuaian.

Dalam kesempatan tersebut, Bambang menyarankan agar Universitas Pakuan memiliki SNI Corner, suatu outlet yang menyediakan dokumen SNI (Standar Nasional Indonesia) yang dapat digunakan sebagai referensi para mahasiswa dalam mendukung pembelajaran. “Dengan memiliki SNI Corner, mahasiswa dapat dengan mudah mengakses informasi terkait standardisasi,” ujar Bambang.

Kepala BSN berharap dengan adanya penandatanganan nota kesepahaman ini, ke depannya Universitas Pakuan dapat menjadi role model penyusunan kurikulum pendidikan standardisasi di wilayah Jawa Barat.

Hingga saat ini BSN telah menjalin kerja sama dengan 54 universitas di Indonesia. Khusus di wilayah Jawa Barat, BSN telah menjalin kerja sama dengan 4 universitas yakni Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjajaran (UNPAD), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Universitas Pakuan. Universitas Pakuan memiliki 24 Program Studi D3 dan S1, serta Program Pascasarjana (S2) dengan 4 (empat) Program Studi yaitu Manajemen Pendidikan, Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup, serta Ilmu Hukum dan Magister Manajemen.

Rektor Universitas Pakuan, Bibin Rubini menyatakan Universitas Pakuan sangat peduli dengan mutu. Hal ini dibuktikan dengan adanya Lembaga Penjamin Mutu Internal (LPMI) yang telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015. Ia menilai penandatangan ini merupakan salah satu cara untuk menghimbau segenap civitas akdemika dan juga para dosen agar menerapkan budaya mutu.

“Kita harus berorientasi pada mutu karena itu adalah tuntutan masyarakat, apalagi kepercayaan masyarakat terhadap Universitas Pakuan semakin tahun semakin meningkat,” ujar Rubini.

Pada kesempatan yang sama dilakukan penandatangan perjanjian kerjasama antara Pusat Sistem Penerapan Standar – BSN dengan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pakuan serta perjanjian kerja sama antara Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi – BSN dengan Lembaga Penjaminan Mutu Internal Universitas Pakuan.

Sebagai tindak lanjut penandatanganan kerja sama antara Pusat Sistem Penerapan Standar – BSN dengan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Pakuan, di hari yang sama BSN mengadakan workshop pemahaman SNI ISO 17025:2017 kepada segenap civitas akademika dari FMIPA Universitas Pakuan. Ke depan, diharapkan laboratorium MIPA Centre (Laboratorium kimia, biologi, farmasi) dapat segera diakreditasi KAN sesuai SNI ISO 17025:2017.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author