Berhasil Integrasikan Riset dan Inovasi, 39 Pemda Terima Apresiasi BRIDA/BAPPERIDA Optimal 2025

TechnologyIndonesia.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memberikan Apresiasi BRIDA/BAPPERIDA Optimal 2025 kepada 39 pemerintah daerah (Pemda) yang dinilai berhasil mengintegrasikan riset dan inovasi dalam pembangunan berbasis bukti ilmiah.

Penghargaan ini menjadi bentuk apresiasi bagi daerah yang aktif memanfaatkan hasil kajian riset dalam perumusan kebijakan publik serta memainkan peran strategis dalam mengoptimalkan potensi dan menyelesaikan permasalahan pembangunan daerah.

Apresiasi BRIDA/BAPPERIDA Optimal 2025 digelar bersamaan dengan Forum Koordinasi Riset dan Inovasi Daerah (FKRID) 2025 di Auditorium Gedung B.J. Habibie, Jakarta pada Senin (27/10/2025). Momentum ini menjadi ajang konsolidasi nasional untuk memperkuat sistem riset dan inovasi berbasis daerah dalam kerangka One National Innovation System.

Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah BRIN, Yopi, menyampaikan bahwa apresiasi ini bukan sekadar penghargaan, tetapi wujud pengakuan atas peran penting BRIDA dan BAPPERIDA sebagai ujung tombak inovasi daerah.

“Riset dan inovasi daerah merupakan fondasi pembangunan nasional yang berkelanjutan. BRIN ingin memastikan bahwa kebijakan pembangunan di daerah didasarkan pada bukti ilmiah, data, dan hasil kajian yang dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Yopi.

Hingga 23 September 2025, telah terbentuk 252 BRIDA/BAPPERIDA di seluruh Indonesia, terdiri dari 24 di tingkat provinsi, 187 di tingkat kabupaten, dan 41 di tingkat kota. Menurut Yopi, capaian ini menunjukkan semakin kuatnya kesadaran daerah untuk menjadikan riset dan inovasi sebagai instrumen strategis dalam pengambilan kebijakan.

“Apresiasi ini menjadi refleksi bahwa banyak daerah telah bergerak maju. Mereka tidak sekadar membangun berdasarkan intuisi, tetapi berdasarkan data dan riset. BRIN menginginkan BRIDA menjadi pusat pengetahuan di daerah yang mendorong kebijakan inovatif dan berkelanjutan,” tambah Yopi.

Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, menyampaikan dua indikator utama yang menjadi penilaian BRIN dalam apresiasi ini, yakni pemanfaatan kajian kebijakan berbasis bukti dan optimalisasi potensi serta penyelesaian permasalahan daerah. Evaluasi dilakukan terhadap kinerja tiga tahun terakhir untuk menilai peran, komitmen, serta tingkat pemanfaatan hasil riset dalam perencanaan pembangunan daerah.

“BRIDA/BAPPERIDA mendukung rekomendasi kebijakan berbasis bukti (evidence based policy), dan yang kedua bagaimana memanfaatkan potensi di daerah. Potensi itu kami lihat yang sangat spesifik, karena setiap daerah pasti punya spesifikasi spesifik,” ujar Handoko.

Dia menekankan bahwa setiap daerah tidak perlu meniru daerah lain yang memiliki kekuatan riset berbeda, melainkan cukup memperkuat bidang riset yang menjadi keunggulan daerahnya.

“Misalnya, jika suatu daerah memiliki potensi pada komoditas ikan sidat, maka fokuslah di situ. Sama seperti dunia bisnis, tidak mungkin seseorang ingin menggarap semua bidang sekaligus. Kuncinya adalah fokus,” tutur Handoko.

Penerima Apresiasi BRIDA/BAPPERIDA Optimal 2025

Daerah penerima penghargaan untuk Indikator Kajian Kebijakan Berbasis Bukti meliputi empat provinsi, lima kabupaten, dan tiga kota, yakni Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Kalimantan Tengah, Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Papua Barat, Kabupaten Badung, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Tuban, Kota Makassar, Kota Semarang, dan Kota Surakarta.

Daerah-daerah ini menjadi inspirator dalam mengintegrasikan riset dengan tata kelola pembangunan. Dengan pendekatan evidence-based policy, mereka membuktikan bahwa kebijakan yang berbasis ilmu pengetahuan lebih tangguh, tepat sasaran, dan berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat.

Sementara untuk Indikator Optimalisasi Potensi dan/atau Penyelesaian Permasalahan Daerah, penghargaan diberikan kepada delapan provinsi, lima belas kabupaten, dan empat kota, yaitu Provinsi Bali, Provinsi DI Yogyakarta, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Provinsi Riau, Provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten Aceh Jaya, dan Kabupaten Banggai.

Selanjutnya: Kabupaten Bangli, Kabupaten Banjar, Kabupaten Blitar, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Malang, Kabupaten Madiun, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Sikka, Kabupaten Tabanan, Kota Denpasar, Kota Madiun, Kota Pangkal Pinang, dan Kota Surabaya.

Daerah-daerah ini dinilai berhasil menyalakan semangat inovasi dari akar rumput, memanfaatkan hasil riset kolaborasi BRIN dan BRIDA, serta menjadikannya dasar dalam mengelola potensi dan menyelesaikan masalah secara kreatif, kolaboratif, dan berkelanjutan.

Daerah-daerah ini berhasil menyalakan semangat inovasi dari akar rumput dengan mengimplementasikan hasil riset BRIN dan BRIDA dalam pengelolaan potensi unggulan serta pemecahan masalah pembangunan lokal.

Ke depan, BRIN akan terus memperkuat kemitraan dengan pemerintah daerah untuk memperluas implementasi hasil riset dalam berbagai sektor strategis, mulai dari pangan, energi, kesehatan, hingga ekonomi kreatif.

Melalui kolaborasi BRIN dan BRIDA/BAPPERIDA, Yopi berharap, riset tidak berhenti di laboratorium. Ia harus menjadi alat perubahan nyata yang membawa manfaat bagi masyarakat.

Apresiasi BRIDA/BAPPERIDA Optimal 2025 menjadi bukti bahwa sinergi antara pusat dan daerah adalah kunci keberhasilan dalam membangun Indonesia yang maju, mandiri, dan berdaya saing. BRIN mengajak seluruh daerah untuk terus memperkuat peran BRIDA/BAPPERIDA sebagai pusat pengetahuan dan motor penggerak pembangunan berkelanjutan di daerah.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author