7 Produk Klaster Inovasi PUD Dipamerkan di Ritech Expo 2019

Denpasar, Technology-Indonesia.com – Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) membangun 7 klaster inovasi berbasis Produk Unggulan Daerah (PUD) yakni Atsiri Nilam, Kopi, Gula Aren, Lada Putih, Atsiri Pala, Kakao dan Madu Trigona. Ketujuh produk unggulan daerah tersebut dipamerkan pada 25 – 28 Agustus 2019 di Ritech Expo dalam rangka peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke -24 tahun 2019 di Denpasar, Bali.

Produk-produk dari 7 Klaster Inovasi PUD tersebut menarik perhatian penggunjung selama Ritech Expo berlangsung. Termasuk, Wakil Presiden Jusuf Kalla yang berkesempatan mengunjungi Ritech Expo seusai memberi arahan pada Puncak Peringatan Hakteknas 2019 pada Rabu (28/8/2019).

Kasubdit Kemitraan Strategis dan Wahana Inovasi, Eka Gandara dalam keterangan tertulis mengatakan bahwa Klaster Inovasi merupakan kumpulan pemangku kepentingan yang terdiri dari pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat dan institusi lainnya yang memiliki keserupaan karakteristik, beroperasi dan berinteraksi secara intensif, sharing sumber daya, pertukaran pengetahuan dan berkontribusi secara efektif dalam proses alih teknologi, difusi teknologi, jejaring bisnis, pemasaran serta penyebaran informasi.

“Kelembagaan Klaster Inovasi berbeda berbeda dengan kelembagaan bisnis konvensional. Klaster Inovasi PUD ini dibangun oleh kolaborasi dan sinergi penta helix dengan pola konsorsium. Pola ini akan terus kita kembangkan sebagai model yang dapat direplikasi dan diimplementasikan sebagai platfom bisnis untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas PUD agar berdaya saing,” jelasnya.

Direktur Sistem Inovasi Ophirtus Sumule menjelaskan bahwa dengan terbangunnya bisnis PUD berbasis komoditas unggulan daerah, diharapkan dapat mengisi dan melengkapi konten pengembangan Kawasan Sains dan Teknologi (KST) dan menjadi penunjang pembangunan klaster industri industri di daerah. Implementasi Klaster Inovasi berbasis PUD merupakan strategi penguatan inovasi untuk membawa produk unggulan daerah yang lebih kompetitif di pasar domestik dan global.

“Strategi ini akan kita replikasi untuk daerah-daerah yang memiliki potensi komoditas yang layak dikembangkan hingga menjadi platform nasional untuk memacu pembangunan dan daya saing daerah,” tambahnya.

Sementara itu, Dirjen Penguatan Inovasi Jumain Appe menegaskan bahwa implementasi klaster inovasi berbasis PUD merupakan upaya mewujudkan pembangunan berbasis kolaboratif di daerah. Para aktor inovasi harus bersinergi dan berbagi peran sesuai kompetensi masing-masing. Perguruan tinggi sebagai penghasil inovasi teknologi dan sumber daya manusla terampil harus mampu menciptakan invensi dan produk inovasi yang dibutuhkan dunia usaha/industri dan masyarakat.

Pemerintah daerah, lanjutnya, selaku penggerak inovasi (innovation-driven) di daerah berperan sebagai lokomotif pertumbuhan investasi bisnis dan menciptakan iklim usaha/industri yang kondusif. Begitu juga dengan dunia usaha/industri dapat membuka jaringan, difusi teknologi, penetrasi pasar produk, dan menciptakan iklim bisnis yang sehat sesuai etika bisnis.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author