Peran Perempuan dalam Iptek Belum Maksimal

alt

 
Judul : Gender dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Editor : Wati Hermawati
Tebal : xxv + 385 hal
Penerbit : LIPI Press
Cetakan : I, Maret 2018
 
Technology-Indonesia.com – Pencapaian kesetaraan dan keadilan antara perempuan dan laki-laik dalam ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) adalah persoalan hak asasi dan modal besar pembangunan bangsa dan negara. Kesetaraan dan keadilan gender dapat menjadi upaya strategis dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, berkeadilan, dan maju.
 
Namun upaya untuk melakukan kajian atau penelitian tentang penyebab ketimpangan gender atau isu-isu gender dalam iptek, khususnya Indonesia, kurang popular. Padahal studi dan kajian dari berbagai negara menyebutkan bahwa perubahan teknologi memberikan dampak terhadap salah satu jenis kelamin.
 
Dalam buku ini dicontohkan bagaimana perubahan ani-ani untuk memotong padi dengan sabit pada 1970 telah menghilangkan pendapatan kaum perempuan. Masuknya internet juga telah mengubah pandangan dan pola hidup perempuan dan laki-laki. 
 
Perempuan juga kurang terlibat secara maksimal baik sebagai pelaku pengembangan iptek, maupun sebagai pengguna hasil-hasil iptek. Partisipasi perempuan dalam pembangunan iptek juga masih jauh dibawah partisipasi laki-laki termasuk dalam  riset dan pengambilan keputusan terkait dengan kebijakan iptek.
 
Perubahan peran dan kedudukan perempuan di dunia kerja memang semakin meningkat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan pada 2009 adalah 45% dibanding laki-laki. TPAK perempuan meningkat menjadi 47,5% pada 2015. 
 
Pada pendidikan dasar, angka partisipasi perempuan lebih tinggi (96,42%) dibanding laki-laki (96%). Pada pendidikan menengah selisih angka partisipasi perempuan juga lebih tinggi 3,5 persen dibanding laki-laki.
 
Kemampuan perempuan memasuki sektor publik tidak serta merta menghapus permasalahan-permasalahan perempuan yang bekerja di sektor publik. Data Organisasi Buruh Internasional (International Labour Organization/ILO) menyebutkan pada 2015, rasio laki-laki dan perempuan bekerja pada usia 25 tahun ke atas adalah 89,5% untuk laki-laki dan 32,6% untuk perempuan.
 
Di dunia global, perempuan yang menggeluti bidang ilmu STEM (science, technology, engineering and mathematics) hanya 30 persen. Di Asia, 18% perempuan, sedangkan di ASEAN kurang dari 23% perempuan yang masuk jurusan teknik.  
 
Data Kemeristekdikti tahun 2016 tentang perempuan yang bekerja sebagai tenaga kerja riset menunjukkan hal menarik. Jumlah perempuan sebagai peneliti atau teknisi jauh lebih sedikit dibandingkan laki-laki. Perempuan lebih banyak berkarir sebagai tenaga pendukung seperti tenaga administrasi, padahal tingkat pendidikannya S1. Sementara laki-laki yang bekerja sebagai tenaga administrasi tingkat pendidikannya SMK-D3. 
 
Hal ini menimbulkan dugaan bahwa pilihan karir mayoritas perempuan Indonesia masih pada karir berupah lebih rendah. Berbeda dengan laki-laki, walaupun tingkat pendidikannya S1 namun dapat memilih bidang pekerjaan yang memiliki prospek karir lebih baik.
 
Buku bunga rampai ini berisi sekitar 14 tulisan tentang isu gender dan iptek yang aktual dan merupakan hasil penelitian, kajian, maupun pengalaman peneliti, pemerhati gender dan iptek, dan pakar gender di lingkungan lembaga litbang (LIPI dan BPPT) serta perguruan tinggi (IPB dan UI).
 
Setiap artikel dalam buku ini mengandung isu-isu gender, tantangan, dan upaya-upaya dalam mewujudkan isu-isu gender di sektor iptek, terutama sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK), industri manufaktur, energi terbarukan, teknologi tepat guna, lingkungan hidup, dan penduduk migran. Pemahaman tentang budaya iptek dan persepsi laki-laki maupun perempuan terhadap iptek juga dibahas dalam buku ini. 
 
Buku ini dapat memberikan perspektif menyeluruh tentang gender dan iptek bagi para peneliti, pengambil keputusan, dosen, mahasiswa, media, pakar/pemerhati gender dan iptek. Buku ini juga bisa membantu para pemangku kepentingan iptek dalam melakukan upaya pengarusutamaan gender dalam iptek.
Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author