Species Baru Burung Hantu Ditemukan di Timur Tengah

Tim riset Natural History Museum of Bern (NHMB) di Swiss melaporkan pihaknya telah menemukan species baru burung hantu. Species itu diberi nama lmiah spesies Strix hadorami sebagai penghormatan terhadap ahli burung Israel: Hadoram Shirihai. Species baru ini mendiami daerah gurun di Israel, Mesir, Arab Saudi, Yordania, Oman dan Yaman.

Dibanding burung hantu yang ada, species burung hantu gurun ini berukuran sedang. Panjangnya, 30-33 sentimeter panjang, dan berat 140-220 gram. Morfologi bulu dan proporsi badannya mirip dengan Hume Owl (Strix butleri) dan Tawny Owl (Strix aluco).

Burung hantu tersebut diberi nama sebagai apresiasi kami atas jerih payah Hadoram Shirihai yang telah bekerja lebih dari 20 tahun,” ungkap Dr Manuel Schweizer dalam sebuah makalah di jurnal Zootaxa sebagaimana dikutip Scinews.com

Schweizer menjelaskan bahwa nama Hadoram tidak asing dalam ornitologi Hadoram. Dia sekan-akan identik dengan burung hantu liar nan indah di Timur Tengah. Dia menemukannya ketika masih seorang anak muda. Dia mengkaji puluhan tahun melalui specimen beracun di laboratorium Desert Tawny Owl di En Gedi. Dia termasuk individu pertama yang melakukan penangkaran di kawasan yang kini menjadi Museum Universitas Tel Aviv.

Keberadaan burung hantu tersebut dilaporkan ada di Gurun Timur Mesir, mulai dari Wadi Rabdeit, dekat perbatasan dengan Sudan, kawasan utara Mons Porphyrites, sebelah barat laut dari pelabuhan Hurghada, serta Gurun Sinai (sekitar Biara St Katherine). Selain itu, habitatnya juga ada di selatan dan timur Israel, di gurun Negev dan Yudea. Habitat lain ada di Yordania, sekitar pinggiran timur Lembah Jordan dan Rum Desert di tenggara negara itu. Burung hantu gurun ini juga banyak tesebar di Arab Saudi bagian utara, tengah dan timur laut Arab Saudi, hampir seluruh Yaman, serta di Oman bagian timur hingga barat daya Oman Dhofar.

Strix hadorami, tambah Schweizer, senang berkembang biak di daerah gurun berbatu dengan jurang, tebing dan gua-gua kecil, serta biasa bersarang dan bertengger di vegetasi sekitar wadi. Di Arab Saudi, burung hantu ini paling sering ditemukan di tebing batu kapur, daerah-daerah granit dan berpasir, atau di batu-batu berpasir daerah Jordan.

Menurut analis pelet di Israel, burung hantu tersebut biasa memangsa tikus dan serangga kecil, tokek, beberapa burung kecil, dan arthropoda seperti kalajengking, belalang dan kumbang.

Di Israel, musim kawin burung Strix hadorami periode Maret-Agustus. Di Oman, musim kawin lebih awal, di mana pasangan biasanya berhenti bersuara pada awal Maret. Sementara itu, di Saudi, burung ini bertelur mulai dari awal Februari hingga akhir April.” Masa mengeram sekitar 34-39 hari, dan masa penyapihan 30-40 hari.

Di Saudi, populasi burung hantu diperkirakan sekitar 3.000 pasang, sedang di Israel ada sekitar 200 pasang pada akhir 1980-an. Survei terbaru di Israel menunjukkan adanya penurunan populasi. Di beberapa habitatnya, populasi Strix hadorami kini terdesak oleh species burung Elang Firaun (Bubo ascalaphus).

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author