Jakarta, Technology-Indonesia.com – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menghadirkan sentuhan teknologi berupa instalasi pengolahan air siap minum (Arsinum) di Masjid Istiqlal, Jakarta. Kehadiran produk inovasi ini merupakan upaya BPPT untuk mendekatkan ilmu pengetahuan dan teknologi guna mewujudkan Masjid Istiqlal sebagai masjid nasional yang smart dan berwawasan lingkungan.
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan fungsi masjid tidak hanya tempat beribadah, tetapi juga pusat peradaban Islam. Berbicara mengenai peradaban Islam, mau tidak mau kita harus mulai sadar akan pentingnya teknologi.
“Umat islam harus sedekat mungkin dan harus bisa menguasai teknologi. Khususnya teknologi yang bisa bermanfaat bagai umat Islam, serta teknologi yang bisa bermanfaat bagi pengembangan ekonomi dan kehidupan sosial,” kata Menristek saat meresmikan instalasi pengolahan Arsinum di lobi Al Fattah, Masjid Istiqlal, Jakarta pada Senin (17/8/2020).
Menristek mengatakan, instalasi Arsinum ini menggunakan membran reverse osmosis yang bisa mengubah air dalam bentuk apapun menjadi air siap minum. Teknologi ini tidak sekedar membuat air kotor menjadi bersih tetapi bisa langsung dikonsumsi. Teknologi Arsinum pernah digunakan untuk mengubah air lahan gambut yang bentuknya hitam pekat menjadi air yang bisa dikonsumsi.
Selain Arsinum, BPPT juga berkomitmen untuk memperbaiki teknologi pengolahan sampah dan limbah dan penghematan listrik. Selain BPPT, ungkap Menristek, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) akan menyiapkan teknologi untuk membersihkan sungai yang melintasi kawasan Masjid Istiqlal. Serta, teknologi ozonisasi untuk disinfektan ruangan termasuk perabotan, karpet dan lain-lain sehingga umat Islam yang akan beribadah merasa tenang.
Kepala BPPT, Hammam Riza mengatakan teknologi ini menggunakan sistem Arsinum 4.0 karena perawatan, monitoring, dan troubleshooting-nya jika ada permasalahan dalam pengoperasian bisa dipantau dari jauh. Sistem ini akan melengkapi IT Center yang akan siapkan untuk Masjid Istiqlal.
Kapasitas Arsinum sebesar 5 ribu liter, yang bisa dimanfaatkan sekitar 10 ribu jamaah jika setiap setiap orang membutuhkan 500 ml. Selain dipasang di pintu Al Fattah, ungkapnya, pihaknya akan memasang instalasi Arsinum di pintu lain.
“Instalasi merupakan yang ke 43 dari lokasi yang sudah dipasang sistem Arsinum di seluruh Indonesia. Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sekitar 70%, jadi banyak industri dalam negeri yang memang berpartisipasi menyediakan komponen-komponen dari Arsinum ini,” terangnya.
Sentuhan teknologi BPPT selain instalasi Arsinum adalah teknologi penghematan energi untuk menjadikan Masjid Istiqlal sebagai green-mosque. Selanjutnya, teknologi informasi dan komunikasi agar Masjid Istiqlal ini sebagai percontohan kepada masjid-masjid yang ada di seluruh Indonesia yang dapat diakses secara online (e-mosque).
Untuk mewujudkan Masjid Istiqlal sebagai masjid berwawasan lingkungan, BPPT siap mendukung dengan teknologi pengolahan air bersih, pengolahan limbah, sterilisasi udara di lingkungan masjid, serta dukungan teknologi lain dalam menyikapi aktivitas masjid di era new normal.
“BPPT hadir mempersembahkan produk teknologi bagi masjid Istiqlal. Masjid tidak hanya digunakan sebagai tempat ibadah namun juga dapat menjadi pusat berbagai kegiatan sosial,pendidikan dan kegiatan yang terkait perekonomian masyarakat,” tutur Hammam.
Pada kesempatan tersebut, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengatakan teknologi Arsinum hadir dalam tempo relatif tidak terlalu lama dengan rancangan yang sangat praktis, serta sangat indah dan cantik, kompatibel dengan ornamen Masjid Istiqlal.
“Hari ini kita melengkapi masjid Istiqlal dengan Arsinum. Ini sebenarnya rumah Allah, kita tidak boleh membiarkan ada tamu Allah yang kehausan dan kelaparan. Jadi apa yang kita lakukan hari ini sesuatu yang sangat mulia dari segi kemanusiaan dan sangat mulia dari segi bahasa teologi keagamaan,” tuturnya.
Menurutnya, Masjid istiqlal bukan hanya menjadi tempat peribadatan juga sebagai tempat pemberdayaan umat. Pihaknya akan mencontoh Masjid Rasulullah SAW yang memiliki 27 fungsi seperti rumah sakit, balai pertemuan, kantor pengadilan, pertunjukan seni, pusat informasi, baitul mall, kampus pendidikan, dan lain-lain.
Selain peresmian instalasi Arsinum, dilaksanakan juga penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kepala BPPT dan Ketua Harian Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI) sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal, tentang penerapan dan pemasyarakatan teknologi untuk mendukung tugas dan fungsi Masjid Istiqlal. Penandatanganan MoU tersebut disaksikan langsung oleh Menristek/Kepala BRIN.