Sikat Gigi Anti Jatuh Karya Peneliti Cilik Unjuk Gigi di ISE 2017

alt

Prajna Wijaya dan Evan Varellino, Siswa SDS Narada, memperlihatkan sikat gigi anti jatuh karyanya yang dipamerkan di ajang Indonesia Science Expo (ISE) 2017

 
Jakarta, Technology-Indonesia.com – Prajna Wijaya dan Evan Varellino, siswa kela 6 SDS Narada, Kosambi, Jakarta Barat berhasil membuat sikat gigi anti jatuh untuk anak kecil dan manula. Karya ini terpilih menjadi Juara Terfavorit Kalbe Junior Scientist Award (KJSA) 2017.
 
Sikat gigi anti jatuh bersama karya para pemenang KJSA 2017 dipamerkan dalam ajang Indonesia Science Expo (ISE) 2017 yang digelar di Gedung Balai Kartini pada 23-26 Oktober 2017. Pameran yang diinisiasi oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini menampilkan beragam karya riset anak bangsa.
 
Evan Varellino mengatakan ide mereka muncul ketika mengunjungi sebuah panti jompo. Mereka melihat para manula sedang menggosok gigi namun mengalami kesulitan saat menaruh pasta gigi atas permukaan sikat gigi.
 
“Kalau kita sudah tua, kadang-kadang kita memiliki masalah di kesehatan. Kita nggak bisa memegang sesuatu dengan sempurna,” terang Evan. 
 
Proses pembuatan alat ini, terangnya, sikat gigi dipotong separuh dan diberi lubang dengan alat bor. Alat ini disambungkan dengan alat suntik di ujung sikat gigi. Tabung alat suntik berfungsi sebagai penampung pasta gigi dan dapat diisi ulang.
 
Cara pemakaiannya sangat muda. Hanya dengan mendorong piston suntikan, pasta gigi akan mengalir keluar melalui lubang di bagian sikat gigi. Pasta gigi tidak akan jatuh karena langsung terperangkap di bulu sikat. 
 
Evan mengaku bersama Prajna telah membuat empat versi sikat gigi ini. Mulai dari memakai bekas kemasan lem, alat suntik, hingga selang. 
 
Prajna Wijaya menambahkan, penggunaan alat suntik ini merupakan saran dari guru pembimbing. Awalnya ia ingin langsung memakai kemasan pasta gigi, namun mengalami kesulitan. Ke depan, ia ingin mengembangkan pasta gigi ini dengan menggunakan mekanisme robotik.
 
Pada kesempatan tersebut, Corporate Communications Kalbe, Rini mengatakan KJSA 2017 diikuti 1.103 karya dari 374 sekolah. Kemudian terpilih 18 finalis, yang kemudian diseleksi lagi menjadi 9 pemenang terunggul. Inovasi sikat gigi anti jatuh ini terpilih juri menjadi Juara Terfavorit.
 
 “Idenya simple dan ke depannya bisa diaplikasikan. Kita juga sedang memikirkan untuk mengurus hak patennya,” terangnya.
 
Menurut Rini, ajang KJSA sudah dimulai sejak 2011 yang waktu itu diikuti oleh 197 karya dari 62 sekolah. Dari tahun ke tahun, jumlah karya yang masuk semakin meningkat. Hingga saat ini total pemenang KJSA mencapai 72 karya.
 
“Ini sesuai dengan visi dan misi Kalbe yaitu inovasi untuk kehidupan yang lebih baik. KJSA merupakan salah satu upaya kita untuk mengandeng peneliti-peneliti cilik untuk menumbuhkan minat anak-anak untuk suka terhadap science. Kita ingin menyampaikan kalau science itu fun, menyenangkan, nggak sulit dan ada disekitar kita,” pungkasnya.
 
ISE 2017 juga menampilkan karya pemenang Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) 2017, Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) Kemendikbud 2017, dan L’Oreal Girl’s in Science. Pemeran sains ini juga menampilkan hasil riset peneliti dari Kementerian dan Lembaga Litbang, maupun perguruan tinggi.
 

 

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author