TechnologyIndonesia.id – Penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Perlindungan Anak dalam Penyelenggaraan Sistem Elektronik (RPP PAPSE) masih terus berlangsung dengan mendegarkan masukan dari anak-anak untuk memastikan aturan yang dihasilkan sesuai dengan aspirasi mereka.
Perwakilan Yayasan Sejiwa Aldilah Rahman menyatakan dukungannya terhadap penyusunan regulasi perlindungan anak di ruang digital untuk mencegah anak-anak terpapar konten negatif dari internet.
“Tentunya kami berharap peran pemerintah ini hadir untuk mengatur semuanya, baik mengatur dari batasan usia, kemudian mengatur mungkin penggunaan media sosial atau di ruang digital tersebut,” kata Aldilah dalam FGD Perlindungan Anak dalam Penyelenggaraan Sistem Elektronik di Perpustakaan Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Kamis (20/02/2025).
Aldilah menekankan pentingnya regulasi platform digital untuk melindungi anak-anak dari konten-konten negatif yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan fisik dan mental anak.
“Dari segi fisik, mereka pasti akan berpengaruh, dari posisi tubuh, kemudian dari mental, tentunya mereka motivasi untuk belajar, untuk melakukan kegiatan-kegiatan atau aktivitas lain itu pasti akan menurun karena mereka akan sudah teradiksi dengan apa yang memang dia sukai, seperti media sosial, gadget, game online, dan lain-lain,” ujarnya.
Aldilah mengapresiasi Kementerian Komdigi yang telah memfasilitasi anak-anak untuk menyampaikan aspirasinya dalam penyusunan regulasi ini.
“Ini sangat tepat sekali melibatkan anak langsung, biasanya kan kita mengundang menurut para pakar, tapi realita di lapangan kan kita harus tahu juga,” katanya.
Aldilah juga berpesan kepada masyarakat bahwa perlindungan anak tidak hanya tanggung jawab pemerintah, namun para orang tua perlu untuk selalu mengawasi kegiatan anak-anak di dunia maya.
“Tentunya yang paling penting juga adalah peran dari orang tua untuk mengawasi jangan sampai anak-anak itu dibiarkan begitu saja,” tuturnya.
Sementara Staf Khusus Menteri Bidang Hubungan Antarlembaga dan Program Strategis Aida Rezalina menekankan pentingnya regulasi perlindungan anak di ruang digital untuk mencegah dampak negatif platform digital terhadap anak-anak.
“Jadi kita akan mengatur bagaimana platform digital itu bisa melindungi anak-anak ketika menggunakan si platform ini,” ujar Stafsus Aida.
Menurut Stafsus Aida, dampak negatif tersebut dirasakan langsung oleh anak-anak sehingga pemerintah merasa perlu mendengar langsung cerita dan pengalaman anak-anak saat menggunakan platform digital.
Stafsus Aida juga menjelaskan regulasi yang dibuat akan mengatur platform digital sehingga jika terjadi pelanggaran maka yang diberi sanksi adalah platform tersebut.
“Kalian enggak usah khawatir, yang dihukum bukan anak-anaknya atau orang tuanya, tapi kalau ada pelanggaran nanti yang akan diatur itu platform-nya,” jelasnya.
Acara FGD ini dihadiri oleh tim dari Pusat Studi Kebijakan Publik (PSPK), perwakilan Yayasan Sejiwa, dan para siswa dari jenjang SMP, SMA, dan SMK.
Yayasan Sejiwa Dukung Komdigi Sempurnakan Regulasi Perlindungan Anak di Ruang Digital
