Teknologi AI Huawei Siap Dukung Pengembangan Genomik

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Penyedia solusi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) global, Huawei menegaskan komitmennya untuk mendukung pengembangan genomik di Indonesia melalui pemanfaatan teknologi mutakhirnya, Kecerdasan Artifisial (AI) dan cloud.

Penegasan tersebut disampaikan Huawei sebagai respon atas pembahasan yang mengemuka pada webinar bertajuk ‘Artificial Intelligence for Genomic Development’ yang digelar oleh Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial (KORIKA) pada Sabtu (23/7/2022).

President Korika Prof Hammam Riza menyampaikan penghargaan untuk kolaborasi quadhelix yang fokus pada salah satu bidang prioritas Stranas KA Indonesia 2045, yaitu bidang kesehatan.

Pengembangan Ilmu genomik sangat penting karena penerapannya diperlukan untuk mendukung kemajuan berbagai bidang seperti kesehatan, bioteknologi, hingga antropologi. Di bidang kesehatan, ilmu genomik dan teknologi genetik berperan kritikal dalam mendukung efektivitas diagnosis, pengobatan, maupun pencegahan suatu penyakit.

Terlebih, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dengan jumlah kelahiran baru yang berjumlah jutaan serta ragam penyakit yang muncul tiap tahunnya. Terkait kepentingan ini, pemerintah Indonesia makin memberikan perhatian terhadap perkembangan industri genetika di negara ini. 

Teknologi sekuensi gen juga menjadi teknologi utama yang perlu ditingkatkan efektivitas serta efisiensinya oleh industri genetika Indonesia. Salah satunya melalui pemanfaatan AI atau Kecerdasan Artifisial.

Kepala Digital Transformasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Setiaji, S.T. M.Si,  dalam sambutannya mengatakan, “Terdapat terobosan baru yang terlihat dari dampak yang ditimbulkan oleh pengurutan dan analisis gen pada sektor kesehatan, pertanian, maupun peternakan.”

Menurutnya, ketika para peneliti mampu melakukan pengurutan dan analisis DNA, sistem Kecerdasan Artifisial dapat membantu mereka untuk memahami cetak biru genetik spesifik yang mengatur semua aktivitas organisme secara lebih cepat, lebih murah, dan lebih tepat. Dengan insight ini, peneliti dapat membuat keputusan tentang perawatan, organisme yang berpotensi terpengaruh di masa depan, mutasi mana saja yang dapat menyebabkan penyakit yang berbeda, dan bagaimana mempersiapkan masa depan.

“Terkait ini, Indonesia membutuhkan Huawei dan para penyedia teknologi AI terkemuka di dunia lainnya untuk menyediakan solusi AI dan TIK mutakhir guna membantu peneliti medis melakukan penelitian dan pengembangan gen yang lebih efisien,” tutur Setiaji.

Sementara itu, Jason Zhang, CEO Huawei Cloud Indonesia mengatakan pengurutan dan pengembangan gen perlu mengandalkan teknologi AI untuk meningkatkan efisiensi dan sejumlah besar daya komputasi. Hanya komputasi awan yang dapat mendukungnya dan HUAWEI Cloud dapat menjadi pilihan terbaik.

“HUAWEI Cloud akan menghadirkan dorongan baru bagi industri genetika dengan menggabungkan teknologi baru seperti cloud, kecerdasan buatan, dan 5G. Dengan teknologi-teknologi tersebut, HUAWEI Cloud telah menyesuaikan beberapa solusi pengurutan gen yang sangat terintegrasi untuk pelanggan, membantu mereka mencapai pengurutan yang lebih cepat, analisis yang lebih cepat, dan inovasi teknologi yang lebih cepat,” kata Jason.

Deputi Kepala BRIN Bidang Kebijakan Pembangunan, Dr. Mego Pinandito, M.Eng. mengatakan, kecerdasan Artifisial atau AI di Indonesia makin intensif pemanfaatannya. Hal ini sejalan dengan semangat mendukung keberhasilan transformasi digital di Indonesia, serta menjadikan Indonesia sebagai negara maju berbasis riset dan inovasi.

“KORIKA menerapkan Strategi Nasional (Stranas) AI untuk pemanfaatan di bidang prioritas kesehatan, reformasi birokrasi, riset dan edukasi, pangan, dan smart city. Menimbang pentingya AI, kami sangat mengapresiasi peran aktif Huawei dalam memberikan dukungannya selama ini,” kata Mego.

Dipandu oleh Komitmen “I Do” Huawei selalu berusaha untuk mendukung ekosistem dalam digitalisasi dan transformasi. Huawei telah meluncurkan program akselerasi Spark pada 2020 yang untuk mempromosikan dan memulai kolaborasi guna mendorong pengembangan perusahaan rintisan atau startup di Indonesia, sekaligus meningkatkan, memberi manfaat, dan mempercepat ekonomi digital. 

Saat ini, lebih dari 40 startup berpartisipasi dalam program ini. Sementara, terdapat 1.000 startup lainnya yang sedang dalam proses untuk berpartisipasi. Di bawah program ini, Huawei akan menginvestasikan lebih dari $100 juta dalam tiga tahun ke depan.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author