Pendiri Huawei Sampaikan Strategi dan Pentingnya Kolaborasi Global

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Penyedia solusi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) terkemuka dunia, Huawei, menegaskan kembali keyakinannya pada keberlangsungan bisnis di tengah berbagai tantangan, khususnya kinerja penjualan smartphone.

Demikian diungkapkan oleh pendiri Huawei, Ren Zhengfei saat menjelaskan strategi global perusahaan, mulai dari aplikasi 5G hingga sikap terbuka terhadap kerja sama dengan banyak pihak, termasuk pemerintahan Presiden AS Joe Biden.

Dalam wawancaranya dengan media pada pembukaan Intelligent Mining Innovation Lab di Taiyuan, Shanxi, Tiongkok (9/2/2021) Ren menyampaikan keyakinannya terhadap kelangsungan bisnis Huawei bahkan makin menguat dibanding sebelumnya.

“Kami memiliki lebih banyak cara untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut. Keyakinan saya juga makin menguat melihat pendapatan dan keuntungan penjualan Huawei pada 2020 yang lebih tinggi dari 2019,” lanjutnya.

Pendapatan Huawei pada 2020 tercatat sebesar USD 136,7 atau mengalami kenaikan YoY sebesar 11,2 persen. Laba Huawei juga tercatat mengalami kenaikan sebesar 10,4 persen sehingga laba pada 2020 menjadi USD9,9 miliar.

Ren mengatakan, sejumlah besar pelanggan masih terus memberikan kepercayaannya kepada Huawei. Pelabuhan Ningbo, Bandara Shenzhen, Bandara Internasional Dubai, dan pabrik mobil di Jerman, misalnya, menggunakan layanan 5G dari Huawei.

Menurut Ren, tujuan utama dari dibangunnya jaringan komunikasi di era 5G adalah untuk menghubungkan bisnis dari berbagai industri, dari bandara, pelabuhan, pertambangan batu bara, produksi besi dan baja, manufaktur otomotif hingga manufaktur pesawat terbang.

“Kami juga telah mulai menjalankan program bernama Nanniwan yang terkait dengan konsep kemandirian dalam produksi. Program ini dimaksudkan untuk membantu kami melakukan banyak terobosan di bidang pertambangan batu bara, besi dan baja, musik, serta dalam kategori produk seperti TV, komputer, dan tablet,” lanjut Ren.

Ren juga berbagi pandangannya tentang penurunan di lini smartphone premium Huawei karena kendala pasokan chip. Namun, Huawei memperoleh sinyal positif atas prospeknya dalam kinerja jaringan berkualitas.

Pada kesempatan tersebut, Ren menerangkan bagaimana iPhone 12 dari Apple dapat beroperasi secara optimal di jaringan 5G yang dibangun Huawei di Eropa. Huaewi juga membantu membangun jaringan 5G terbaik di banyak kota di dunia, mulai dari Berlin, Munich, Madrid, Zurich, Jenewa, Amsterdam, Wina, Barcelona, Seoul, Bangkok, Hong Kong, hingga Riyadh.

Ren menegaskan Huawei akan mempertahankan bisnis intinya yaitu platform dasar untuk penambangan batu bara, pabrik besi dan baja, pelabuhan, serta bandara. Menurut Ren, aplikasi 5G akan berbeda untuk masing-masing industri, namun sebagian besar teknologinya tetap sama. “Jadi, tujuan utama kami adalah meningkatkan adopsi elektronik, perangkat lunak, dan sistem komputasi di industri yang beragam,” terangnya.

Ren menyebut Intelligent Mining Innovation Lab yang diresmikan di Shanxi merupakan komitmen Huawei dalam menghadirkan teknologi 5G guna memberikan layanan yang lebih baik untuk tambang. Lab tersebut didukung serta dikelola oleh 220 pakar di mana 53 di antaranya berasal dari Huawei.

Ren berharap keberhasilan Huawei membuat terobosan di industri pertambangan di Tiongkok akan menjadi inspirasi bagi tambang lain di banyak negara di dunia. “Jika kami berhasil di Shanxi, pengalaman kami dapat direplikasi di seluruh dunia. Jadi benar apabila kami masih bisa bertahan meski tanpa mengandalkan penjualan ponsel,” tegas Ren.

Ren juga menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya mendorong pertumbuhan ekonomi bagi negara-negara seperti AS dan Tiongkok dalam rangka mengembalikan keseimbangan neraca finansial serta dalam turut bersumbangsih kepada masyarakat.

“Ini yang dibutuhkan oleh semua pihak. Kemanusiaan perlu terus dipupuk. Tidak ada perusahaan yang bisa tampil sendirian dalam mengembangkan industri secara global. Semua pihak di seluruh dunia perlu bergandengan tangan bersama-sama,” tutup Ren.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author