TechnologyIndonesia.id – Red Hat, penyedia solusi open source terkemuka di dunia, baru-baru ini mengumumkan bahwa seluruh ekosistem kemitraannya sudah mendukung Red Hat Enterprise Linux (RHEL) 10, versi terbaru platform Linux enterprise terkemuka di dunia.
Didukung ekosistem open source komersial terbesar di industri, Red Hat Enterprise Linux 10 menyediakan fondasi yang andal, cerdas, dan keamanan yang diperkuat, untuk memberdayakan organisasi mengatasi tantangan keahlian, meminimalkan inkonsistensi, dan mempercepat pengembangan aplikasi dengan teknologi container termutakhir.
Selama beberapa dekade, Red Hat Enterprise Linux telah menjadi fondasi yang kokoh untuk menangani berbagai beban kerja enterprise, yang secara seamless berevolusi dari pusat data ke cloud, edge, dan kini, garda depan AI.
Didukung oleh ribuan solusi dan aplikasi mitra yang sudah tersertifikasi, yang mencakup AI, jaringan, keamanan, dan lainnya, gabungan kekuatan Red Hat Enterprise Linux dan ekosistem para mitra ini telah menyediakan pilihan dan kelincahan yang sangat dibutuhkan oleh lanskap hybrid cloud saat ini.
Red Hat Enterprise Linux 10 memperluas jangkauannya ke semua public cloud besar, dibangun atas kerja sama yang mendalam dengan AWS, Google Cloud, dan Microsoft Azure untuk menyediakan penawaran cloud yang optimal dan dirancang khusus untuk lingkungan hyperscaler yang spesifik.
Selain itu, pengenalan image mode yang didukung penuh oleh Red Hat Enterprise Linux 10 akan memberdayakan independent software vendors (ISVs), independent hardware vendors (IHVs) dan original equipment manufacturers (OEMs) dengan jalur yang dioptimalkan untuk lingkungan container guna mengembangkan, menjalankan, dan mengelola sistem operasi dengan cepat.
Pendekatan yang sederhana ini memungkinkan para mitra mempercepat waktu pemasaran dan mengurangi biaya pengembangan solusi yang mencakup lingkungan on-premise, hybrid cloud, dan edge.
Selain itu, Red Hat memudahkan para mitra untuk mendukung Red Hat Enterprise Linux 10 berkat ketersediaan produk-produk yang sudah divalidasi oleh para partner di Red Hat Ecosystem Catalog.
Produk-produk yang telah divalidasi oleh para partner diuji berdasarkan kriteria dan metodologi mereka sendiri untuk memverifikasi bahwa infrastruktur software dan hardware itu sudah kompatibel dengan Red Hat Enterprise Linux 10.
Ratusan cloud instances, platform software dan hardware yang tersertifikasi kini tersedia di Red Hat Enterprise Linux 10 di Red Hat Ecosystem Catalog.
Senior vice president, Partner Ecosystem Success Red Hat, Stefanie Chiras mengatakan bahwa Red Hat Enterprise Linux tetap menjadi tulang punggung inovasi hybrid cloud, dan ekosistem mitra kami yang berkembang terus menjadi katalis untuk memaksimalkan kekuatan Linux dalam lingkungan on-premise, cloud, dan edge.
“Dengan inovasi yang dihasilkan di Red Hat Enterprise Linux 10, mitra kami menyediakan kemampuan yang sangat penting, pengoptimalan, dan keahlian yang memungkinkan organisasi memenuhi tuntutan dinamis AI, keamanan, kecerdasan operasional dalam hybrid cloud,” tutur Stefanie.
Corporate vice president, Data Center Ecosystems and Solutions AMD, Raghu Nambiar menyampaikan bahwa kolaborasi kami dengan Red Hat sangat penting dalam mendorong batas-batas komputasi enterprise. CPU AMD EPYC dan GPU AMD Instinct didesain untuk mendukung kemampuan tingkat lanjut Red Hat Enterprise Linux 10, memungkinkan performa dan skalabilitas yang luar biasa untuk beban kerja AI, cloud dan edge.
“Kami antusias untuk bekerja sama, menciptakan solusi yang seamless dan kuat guna memberdayakan organisasi untuk berinovasi dengan lebih cepat dan mendorong bisnis mereka,” ujar Raghu Nambiar.
Sementara itu, Vice president, Enterprise Software NVIDIA, John Fanelli mengatakan bahwa NVIDIA dan Red Hat memiliki sejarah panjang dalam berkolaborasi untuk menghadirkan teknologi yang paling canggih di dunia bagi enterprise melalui platform terbuka.
“Komputasi dan software yang dipercepat sepenuhnya oleh NVIDIA, dipasangkan dengan Red Hat Enterprise Linux 10 dan didukung dengan desain referensi NVIDIA Enterprise AI, memberikan enterprise fondasi yang kuat dalam memanfaatkan AI untuk mengubah data menjadi insight dan insight menjadi tindakan,” pungkasnya.