Donasi Ramadan Huawei Perkuat Pendidikan dan Pelatihan Digisantri

Tangerang Selatan, Technology-Indonesia.com – Huawei kembali menegaskan komitmennya terhadap pendidikan dan bantuan sosial melalui donasi perangkat penunjang telekomunikasi untuk meningkatkan kegiatan belajar-mengajar di pondok-pondok pesantren dan panti asuhan di 14 kota di Indonesia.

Kegiatan donasi tersebut dikukuhkan dengan penandatanganan perpanjangan nota kesepahaman (MoU) antara Huawei dengan pihak Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Upacara serah terima donasi dan penandatanganan MoU dilaksanakan secara simbolis di Islamic Center Baiturahmi, Kota Tangerang Selatan pada Rabu (5/4/2023). Donasi juga dilakukan secara bersamaan di kota Bandung, Cirebon, Brebes, Kudus, Yogyakarta, Solo, Jombang, Ponorogo, Sidoarjo, Makassar, Surabaya, Pontianak, dan Medan.

Berlandaskan pilar tanggung jawab sosial perusahaan Huawei I DO Care, donasi diharapkan dapat menjadi ungkapan rasa peduli terhadap sesama, sekaligus menyiapkan pemimpin-pemimpin generasi masa depan yang mampu menjawab berbagai tantangan serta peluang era digital.

Selain penyediaan perangkat, Huawei juga mendukung terciptanya digisantri atau para santriwan dan santriwati yang cakap digital sesuai dengan amanah dari Kementerian Agama melalui serangkaian program upskilling pelatihan, sertifikasi serta kesempatan mengikuti kompetisi TIK baik tingkat nasional maupun global.

Sementara, penandatanganan MoU merupakan bentuk dari sinergi multiple helix yang berkelanjutan antara Huawei dengan pemerintah sebagai salah satu pemangku kepentingannya. Huawei memperkuat komitmen terhadap program Kampus Merdeka dan Kedaireka yang diprakarsai Ditjen Diktiristek guna meningkatkan kapasitas talenta digital Indonesia.

Abetnego Tarigan, Deputi Bidang Pembangunan Manusia Kantor Staf Presiden menyambut baik inisiatif Huawei sebagai kelanjutan dari komitmen bersama untuk melatih sebanyak 100 ribu talenta digital di Tanah Air hingga tahun 2024, yang digagas Huawei dan bekerja sama dengan Kantor Staf Presiden Republik Indonesia sejak 2020.

Menurut Abetnego, talenta digital yang andal, mumpuni, dan berkarakter merupakan aset yang berharga bagi negara guna memaksimalkan pertumbuhan ekonomi pada era digital.

“Sebagai penyedia TIK global terkemuka, komitmen Huawei bersama Kantor Staf Presiden untuk menyiapkan 100 ribu talenta digital adalah wujud dari sinergi multiple helix antara sektor swasta dan publik yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan akan 9 juta sumber daya manusia yang menguasai teknologi digital terdepan hingga 2030,” katanya.

Director of Government Affairs Huawei Indonesia Yenty Joman mengatakan bahwa kegiatan donasi dan penandatanganan MoU yang mewarnai perayaan Ramadhan 1444 H juga berpotensi besar mengakselerasi tercapainya komitmen tersebut.

“Memasuki tahunnya yang ketiga, dengan bangga kami umumkan bahwa Huawei telah sukses menjangkau lebih dari 80 ribu talenta digital, atau mencapai sekitar 80 persen dari target,” tutur Yenty.

Melalui program CSR Ramadan pihaknya berharap pondok pesantren mampu menyiapkan pemimpin-pemimpin generasi masa depan yang selain menguasai keagamaan, kebudayaan, dan ilmu sosial, juga cakap digital dan memiliki daya pikir inovatif.

Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama mengatakan bahwa pesantren sesungguhnya memiliki porsi yang signifikan dalam mengembangkan talenta-talenta digital yang dapat mendorong transformasi perekonomian Indonesia. Terhitung pada September 2022, terdapat lebih dari 26 ribu pesantren dan 1,64 juta santri di seluruh Indonesia berdasarkan data Kementerian Agama.

“Kolaborasi dengan sektor swasta, terutama pelaku industri TIK yakni Huawei, menciptakan peluang-peluang baru bagi pesantren untuk dapat beradaptasi, meningkatkan akses terhadap pendidikan yang berkualitas, serta melahirkan para digisantri yang siap menjadi penggerak transformasi digital Indonesia yang sejalan dengan nilai-nilai Islami,” kata Ali Ramdhani.

“Kementerian Agama berbahagia memiliki Huawei sebagai mitra kami dalam membangun ekosistem yang lebih baik, dan kami dengan yakin menempuh perjalanan yang panjang ini bersama Huawei dan segenap industri,” imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut, Plt. Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek, Prof. Ir. Nizam menekankan bahwa teknologi digital merupakan peluang bagi Indonesia untuk melakukan lompatan-lompatan besar pada masa mendatang. Terlebih, laju transformasi digital Indonesia tercatat sebagai salah satu yang tercepat di dunia, dengan lebih dari 200 juta pengguna internet yang terhubung selama lebih dari 8 jam setiap harinya.

“Namun, alih-alih menjadi konsumen yang pasif, Indonesia juga harus memastikan generasi berikutnya memiliki pemahaman, penguasaan, dan literasi digital yang mumpuni untuk dapat berpartisipasi sebagai kreator dalam rantai nilai global,” ujarnya.

Ditjen Diktiristek sangat mengapresiasi langkah nyata Huawei terhadap persiapan SDM digital yang mampu menjawab tuntutan tersebut, khususnya melalui dukungannya yang berkelanjutan terhadap program Kampus Merdeka dan Kedaireka yang bertujuan menyiapkan generasi unggul yang menghidupi semangat Pancasila.

“Kami pun bergotong royong bersama Huawei dan seluruh pelaku teknologi dalam rangka menumbuhkan literasi digital di Tanah Air,” pungkasnya.

Sebagai pendahuluan rangkaian acara CSR Ramadan, Huawei bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara juga menggelar pelatihan literasi digital dan keamanan siber yang diikuti oleh 100 santriwan, santriwati serta para guru dari Pondok Pesantren Riyadul Jannah Tangerang dan SMK 2 Muhammadiyah Tangerang Selatan.

Berlandaskan empat pilar komitmen yaitu ‘Huawei I DO’ yang terdiri dari I Do Care, I Do Collaborate, I Do Create, dan I Do Contribute, Huawei Indonesia secara konsisten menggelar program tanggung jawab sosial perusahaan dengan tujuan berbagi pengetahuan dan teknologi agar dapat terus berkontribusi dan menciptakan nilai dalam membangun Indonesia yang terhubung sepenuhnya, berorientasi 5G, lebih cerdas, digital, dan berkelanjutan secara bersama-sama.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author