Jakarta, Technology-Indonesia.com – AR&Co, anak perusahaan WIR Group, bersama Celsius, brand fashion lokal Indonesia, menampilkan visual karya seni lukisan yang interaktif dan imersif kepada pengunjung melalui dukungan teknologi AR (Augmented Reality).
AR&Co mengembangkan filter Instagram yang dapat memunculkan visual interaktif berupa animasi 3D yang dapat bergerak memberikan pengalaman unik terhadap lukisan bersejarah dari tiga maestro lukis Indonesia, yakni Affandi Koesoema, Basoeki Abdullah, dan Antonio Blanco.
Karya seni bersejarah dari tiga maestro lukis Indonesia ini hadir dalam pameran seni pop-up berjudul El-Maestro, sekaligus peluncuran koleksi fashion terbaru dari Celsius yang berlangsung di Sarinah, Jakarta.
Tidak sekedar memamerkan karya lukis dan menuangkan mahakarya seni tersebut dalam item fashion, kolaborasi Art in Fashion “El-Maestro” ini juga menghadirkan ketiga maestro tersebut secara nyata, dalam bentuk figur animasi 3D avatar.
Hal ini memberikan pengalaman unik bagi pengunjung dan mendorong generasi muda untuk terus memberikan apresiasi terhadap karya seniman dalam negeri.
Chief of Sales and Marketing Officer WIR Group, Gupta Sitorus mengatakan teknologi AR telah memberikan disrupsi dalam berbagai bidang, termasuk dalam hal memberikan apresiasi pada karya seni.
Sentuhan teknologi dalam karya seni lukisan berhasil memberikan pengalaman unik bagi pengunjung untuk lebih mengapresiasi karya seni tersebut secara lebih dalam.
“Sebuah karya seni mampu menggugah emosi, perasaan, pemikiran mendalam pada orang yang melihat, dan dengan dukungan teknologi Augmented Reality, semua sensasi yang dialami indera itu dapat ditingkatkan,” tuturnya.
Di dalam pameran seni El-Maestro, ketiga Maestro ditampilkan dalam bentuk visual interaktif melalui filter Instagram yang mudah diakses oleh pengunjung dan akrab dengan generasi muda.
Hal ini bertujuan untuk menarik minat mereka sebagai generasi masa depan untuk mengenal legenda dunia seni internasional asal Indonesia tersebut. Selain itu, bagi generasi yang lebih senior, kehadiran Affandi, Basoeki Abdullah dan Antonio Blanco dalam wujud figur AR ini dapat menjadi momen nostalgia.
AR telah berhasil membawa dunia seni ke level baru dan memberikan seniman kemerdekaan untuk mengekspresikan diri mereka dengan cara yang berbeda.
“Saat ini, telah banyak penampilan karya seni yang telah dikemas dalam bentuk AR di dunia. Untuk itu, kami senang melihat Indonesia menjadi salah satu negara tersebut yang telah selangkah lebih maju untuk mengaplikasikan teknologi AR ke dalam bidang seni. Sebuah transisi bagi dunia seni di Indonesia dalam memasuki era web3,” tambah Gupta.
Pemanfaatan teknologi AR saat ini telah dimanfaatkan di berbagai bidang melihat potensi yang diberikan, terutama dalam bidang pemasaran, konten, pendidikan, dan sebagainya. AR memberikan solusi teknologi melalui pengalaman imersif untuk masyarakat merasakan integrasi dunia online to offline (O2O).
“Sesuai dengan filosofi kami yaitu inklusivitas, kami akan terus berupaya untuk mengembangkan solusi teknologi, termasuk metaverse dan web3, yang dapat dinikmati setiap orang,” tutup Gupta.