Produksi Baterai Kendaraan Listrik Kunci Terwujudnya Net Zero Emmision

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Produksi baterai menjadi kunci tercapainya net zero emmision dengan memaksimalkan penggunaan energi terbarukan dan kendaraan listrik. Kekayaan sumber daya mineral akan mendukung posisi Indonesia untuk memproduksi baterai.

Peneliti Ahli Utama dari Pusat Riset Material Maju, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Evvy Kartini menyampaikan hal tersebut dalam Forum Presentasi Ilmiah Riset dan Inovasi ORNAMAT #32 pada Selasa (8/8/2023). 

“Bicara mengenai baterai, menjadi hal yang utama, dan menjadi kunci dari teknologi untuk menuju NZE (net zero emission),” ujar Evvy.

Menurutnya, Indonesia kaya dengan sumber daya mineral. Hal ini akan mendukung posisi Indonesia untuk memproduksi baterai. “Kita butuh bukan cuma nikel, kita juga butuh mangan, kita butuh kobalt, dan semua ada di Indonesia,” ucap Evy yang menjadi pendiri National Batteray Research Institute (NBRI).

Professor Riset BRIN itu menyatakan bahwa peralihan dari kendaraan konvensional ke kendaraan elektrik (electric vehicle/EV) memiliki banyak manfaat, terutama dari sisi ekonomi. Selain ramah lingkungan, kendaraan listrik bisa menekan biaya bahan bakar. Kesimpulan ini dapat dari survei yang dilakukan terhadap pengemudi ojek online di Tangerang Selatan. 

Profesor Evvy Kartini bersama timnya, dari Kelompok Riset Baterai Pusat Riset Material Maju melakukan studi potensi energi baterai SWAP melaui program NEDO Batch 1, yang mempelajari bisnis model dan regulasinya. Bagaimana situasi pasarnya di Indonesia, kebijakan, standar, serta kemungkinan untuk melakukan riset engineering untuk sebuah produk, yang membuat baterai SWAP dengan satu sistem. 

Sebagai bentuk aksi nyata dalam rangka mengurangi pemanasan global akibat emisi karbon,  Indonesia mencanangkan akselerasi kendaraan berbasis baterai melalui Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2019. Diperkirakan pada 2030 akan ada empat belas juta kendaraan bermotor roda dua dan empat  juta kendaraan bermotor roda empat yang telah berbasis baterai.

Kepala Pusat Riset Fisika Kuantum BRIN, Ahmad Ridwan Tresna Nugraha menyampaikan bahwa webinar dengan tema konversi energi ini merupakan salah satu upaya untuk mendukung penguatan iklim riset, mengakumulasi pengetahuan, dan membuka peluang kolaborasi, khususnya di bidang ilmu nanoteknologi dan material, yang diwakili oleh Kelompok Riset di ORNM.

Ridwan menjelaskan bahwa riset baterai menggunakan mineral lokal Indonesia untuk menunjang teknologi baterai khususnya aplikasi mobil listrik dan baterai.

“Dengan materi tersebut diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan teknologi baterai dan riset-riset yang masih hangat tentang baterai dengan beberapa jenis material yang diusulkan oleh peneliti-peneliti Indonesaia dan mudah-mudahan dapat membuka kolaborasi dan mempromosiikan riset-riset di kelompok riset lainnya,” harapnya. (Sumber brin.go.id)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author